Rabu 25 Jan 2017 16:48 WIB

Sukabumi Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Jembatan Ambruk (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Jembatan Ambruk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana jembatan ambruk di Kabupaten Sukabumi disikapi serius oleh Pemkab Sukabumi. Salah satunya dengan menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua pekan ke depan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jembatan yang ambruk pada Selasa (24/1) sore tersebut berada di perbatasan antara Kecamatan Parungkuda dan Ciambar. Tepatnya berada di Kampung Babakanpeundeuy RT 01 RW 01, Desa Bojongkokosan, Parungkuda dan Kampung Babakan Gobang RT 03 RW 05 Desa Cibunarjaya, Ciambar.

"Jembatan yang ambruk merupakan akses jalan utama ke Ciambar," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan di Pendopo Negara Sukabumi Rabu (25/1).

Pemkab akan menetapkan status tanggap darurat bencana selama dua pekan mulai 24 Januari hingga 6 Februari 2017 mendatang. Penetapan status tanggap darurat ini khususnya dalam membangun jembatan darurat atau sementara.

Usman mengungkapkan, jembatan ambruk tersebut menyebabkan aktivitas warga di semua desa yang ada di Kecamatan Ciambar terhambat. Meskpiun diakui dia ada jalan alternatif melalui Nagrak namun jaraknya cukup jauh. Oleh karena itu terang Usman, pemkab akan segera membangun jembatan darurat.

Rencananya, jembatan sepanjang 12 meter tersebut akan beralaskan papan dan gelagar besi serta ditahan oleh beronjong dan batu.Ke depan lanjut Usman, pemkab akan membangun jembatan permanen. Namun, pembangunan tersebut menunggu ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah.

Selain jembatan ambruk sambung Usman, ada dua unit rumah yang terancam amblas di sekitar lokasi jembatan. Sehingga sebanyak tiga jiwa sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman. "Penyebab pasti ambruknya jembatan harus ditelusuri lebih lanjut," imbuh Usman.  

Namun, penyebab ambruknya jembatan untuk sementara diakibatkan faktor usia karena dibangun sejak 1965 lalu. Penyebab lainnya lanjut dia bisa karena meluapnya aliran sungai akibat tingginya intensitas hujan.Menurut Usman, jembatan tersebut saat ini dalam posisi ambruk di bagian tengah. Jembatan itu terang dia berada di lintasan jalan kabupaten. Peristiwa jembatan ambruk di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi berdampak pada terisolirnya tiga desa di Kecamatan Ciambar yakni Desa Ciambar, Cibundar, dan Ginanjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement