Rabu 25 Jan 2017 05:53 WIB

Lima Desa Majalengka Dipasang Alat Pendeteksi Longsor

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memasang alat pendeteksi longsor di lima desa. Hal ini untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana itu.

"Alat pendeteksi longsor kita pasang di lima desa yang paling rawan," kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Majalengka, Piping Maarif di Majalengka, Selasa (24/1).

Alat tersebut merupakan buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ia menuturkan lima alat tersebut ditempatkan di lima desa, yaitu Desa Cimuncang Kecamatan Malausma, Desa Padarek Kecamatan Lemahsugih, Desa Cibeureum Kecamatan Talaga, Desa Jeruk Leuet Kecamatan Sindangwangi dan Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka.

Alat yang sudah dipasang sejak satu tahun lalu, akan memberikan peringatan kepada masyarakat sekitar, jika terjadi pergerakan tanah.

Piping melanjutkan alat itu ada yang berbubnyi alarm, ada juga alat yang mengeluarkan suara peringatan jika bencana akan terjadi dan berbunyi secara otomatis jika terjadi pergerakan tanah. "Alatnya kan dibuat dari lembaga yang berbeda, jadi ada yang mengeluarkan alarm, namun ada juga yang peringatannya menggunakan suara," tuturnya.

Ia menambahkan banyaknya wilayah Majalengka yang cukup rawan terhadap longsor dan pergerakan tanah, membuat BPBD berencana untuk menambah alat pendeteksi longsor tersebut.

Piping mengatakan permintaan tersebut sudah diajukan pihaknya kepada pemerintah kabupaten dan jika direalisasikan, ia akan mendahulukan daerah yang paling rawan, untuk dipasangi alat tersebut. "Kita pakai skala prioritas dan kalau dapat dipastikan untuk daerah yang paling rawan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement