REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Papua Barat mencetak 720.829 surat suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur di daerah tersebut.
Komisioner KPUD Papua Barat Abdul Halim Sidiq di Manokwari, Selasa, mengatakan jumlah surat suara yang dicetak disesuaikan dengan daftar pemilih tetap (DPT) ditambah 2,5 persen.
"DPT yang tersebar di 13 kabupaten/kota sebanyak 701.807 lembar. Jumlahnya kita lebihkan untuk mengantisipasi kerusakan sebelum pencoblosan," kata Sidiq.
Dia mengutarakan pencetakan surat suara dilakukan di Surabaya, Jawa Timur. Pengiriman sedang berlangsung dari Surabaya ke Papua Barat melalui jaya pengiriman Kantor Pos Indonesia. Distribusi surat suara dilakukan secara sentral melalui empat daerah yakni Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Fakfak dan Kaimana.
"Kalau distribusi lancar, tanggal 25 Januari surat suara sudah tiba di seluruh kabupaten/kota. Tanggal 22 Januari kemarin dikirim dari Surabaya dan tiba di empat daerah sentral dan tanggal 23 mulai didistribusi ke seluruh kabupaten/kota," sebutnya.
Sidiq mengutarakan kotak suara dicetak di tempat berbeda dan ia akan mengecek perusahaan terkait untuk memastikan kesiapan kotak suara tersebut.
Sementara itu, distribusi logistik diprioritaskan untuk daerah terjauh, pedalaman dan terpencil.
KPU mengupayakan agar distribusi logistik berjalan lancar sehingga tidak mengganggu tahapan pilkada.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Kombes Pol Petrus Waine pada wawancara terpisah mengatakan, Polisi akan melakukan pengamanan melekat terhadap surat suara.
Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Ia berharap tidak ada pencoblosan mendahului jadwal yang sudah ditentukan penyelenggara pemilu. "Kita akan kawal sejak surat suara keluar dari KPU sampai kembali secara utuh ke KPU. Kecurangan harus dicegah untuk mengurangi potensi konflik baik saat maupun setelah pemungutan suara," sebutnya.