REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proyek pembangunan jalan Tol Soroja (Soreang - Pasir Koja) yang menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung mulai menemukan titik terang. Setelah sempat terhambat akibat sejumlah lahan yang terkendala pembebasan lahannya
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan kendala pembebasan lahan tersebut sudah teratasi. Bahkan dua masjid yang sebelumnya menolak direkolasi akhirnya mau dipindahkan.
Setelah bersedia direlokasi, akhirnya dilakukan peletakkan batu pertama masjid di lokasi barunya. Sehingga disamping pembangunan tol masjid sebagai kebutuhan masyarakat juga langsung dibangun.
Ridwal Kamil: Idealnya Dibangun 30 Flyover di Bandung
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan alim ulama serta para tokoh yang telah merelakan dan mengikhlaskan tanah dan masjid yang terkena proyek Tol Soroja demi kepentingan yang lebih luas," kata Iwa di sela-sela peninjauan Tol Soroja dan peletakan batu pertama masjid pengganti Al Amanah dan Nurul Falah di Margaasih, Kabupaten Bandung, Selasa (24/1).
Menurut Iwa, Tol Soroja menjadi akses penting bagi masyarakat. Tol ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi kemajuan perekonomian masyarakat terutama warga Kabupaten Bandung.
"Akses Tol Soroja ini untuk mempercepat arus barang dan orang. Dengan begitu akan terjadi percepatan pembangunan dan perekonomian dapat tumbuh ribuan kali lipat karena Soreang-Bandung bisa ditempuh dengan 10 menit saja. Artinya ini akan mempercepat kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Ia menyebutkan proses konstruksi jalan tol sepanjang 13 kilometer itu sudah mencapai 63 persen. Hal itu sudah mencakup jembatan-jembatan penghubung yang cukup krusial. Selain itu, pihak pengembang juga menuntaskan pembebasan 20 bidang lahan yang belum terbebaskan dengan gelontoran dana sebesar Rp 14 miliar.
"Alhamdulillah beban semakin sedikit karena salah satu masjid sudah mau dibongkar tinggal satu masjid lagi, selain itu lahan sisa akhirnya tuntas dibebaskan dengan nilai Rp 14 miliar," kata dia.
Setelah kendala terselesaikan, Iwa optimistis akhir Maret atau awal April jalan tol tersebut bisa digunakan. Sehingga diharap dapat mempermudah akses dan meningkatkan perekonomian.