REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, menjadikan pendidikan berkualitas sebagai salah satu program utamanya. Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai bahwa memajukan pendidikan bukan hanya di sekolah dan bukan hanya di orang tua, tapi juga di antara keduanya (lingkungan).
Anies berkomitmen untuk menjadikan pendidikan berkualitas dan tuntas dengan mengintegrasikan peningkatan mutu di sekolah, rumah dan lingkungan.
"Karena itu, yang akan kami lakukan adalah jam 18.00-19.00 adalah waktu mengaji bagi anak-anak di masjid, surau atau di rumah,'' kata Anies saat menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Musholla Al-Muhtadi, Lapangan Ros, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1).
''Lalu jam 19.00 sampai jam 21.00 akan jadi jam belajar,'' katanya. ''Dan, kami akan mengundang seluruh mahasiswa dan profesional untuk mengajar adik sebangsanya.''
Sementara, hasil survei lembaga konsultasi politik Polmark Indonesia mencatat tingkat keterpilihan Anies-Sandi berada di urutan teratas dengan perolehan dukungan 25,3 persen suara responden. Pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi) menyusul di urutan keduan dengan angka sebesar 23,9 persen suara. Elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot) berada di posisi buncit dengan raihan 20,4 persen suara.
Polmark Indonesia juga mengungkap temuan menarik lainnya terkait preferensi pemilih di Pilkada DKI 2017. Berdasarkan hasil wawancara, ada 23 persen responden yang saat ini masih merahasiakan pilihannya. Mereka yang memiliki kecenderungan untuk memilih Anies-Sandi sebanyak 6,4 persen, Agus-Sylvi 6 persen, Ahok-Djarot 4,2 persen, dan tidak menjawab sebanyak 6,4 persen.
Dari data tersebut, Polmark Indonesia lalu menghitung potensi keterpilihan tiap-tiap pasangan calon di Pilkada 2017 dengan cara menjumlahkan angka elektabilitas yang mereka miliki dan angka kecenderungan kelompok yang merahasiakan pilihannya tadi. Hasilnya, potensi elektabilitas Anies-Sandi tetap memimpin dengan perolehan suara sebanyak 31,7 persen, disusul Agus-Sylvi 29,9 persen, dan Ahok-Djarot 24,6 persen. Sementara, pemilih yang belum memutuskan pilihannya kini tinggal 13,8 persen.
Survei Polmark Indonesia kali ini digelar pada 6 hingga 12 Januari 2017 dengan melibatkan 1.200 responden yang merupakan warga DKI yang sudah mempunyai hak pilih. Sampel untuk penelitian ini diambil menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data pada survei ini melalui wawancara tatap muka kepada setiap responden oleh pewawancara yang telah dilatih.