Sabtu 21 Jan 2017 22:49 WIB

SBY: Tak Ada Agama Ajarkan Umatnya Saling Membenci

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kader-kadernya untuk berperan aktif dalam merawat keberagaman yang ada di Indonesia. Terlebih, menurutnya setiap agama pada dasarnya mengajarkan pentingnya menjaga nilai-nilai persaudaraan dan persatuan dengan penuh kasih sayang.

"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling membenci, memusuhi, menyakiti, menghina, dan melakukan kekerasan satu sama lain. Untuk itu marilah kita jaga keharmonisan dalam hidup berdampingan," kata SBY di Assemby Hall JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (21/1).

Mantan Presiden keenam RI itu berpendapat, situasi sosial dan politik Indonesia saat ini sangat kental dengan isu intoleransi antar umat beragama. Sehingga, nilai-nilai yang dimiliki diharapkan bisa membawa pesan damai untuk mengelola perbedaan di Indonesia, berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

SBY menambahhhkan, Indonesia adalah negara berketuhanan. Maka dari itu, negara tidak boleh memisahkan identitas warganya berdasarkan agamanya.

"Negara wajib menyayangi agama yang ada di negeri ini. Enggak boleh negara memisahkan agama yang berbeda identitas," ucap SBY.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement