REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, mengatakan ada beberapa catatan usai debat pertama calon gubernur DKI. Terutama keefektifan penyampaian program, karena waktu yang diberikan sangat singkat.
"Waktunya singkat sekali hanya tiga menit, dua menit, satu setengah menit. Kami harapkan warga masyarakat karena ratingnya sangat tinggi, banyak yang menonton, bisa menangkap progam pekerjaan dan program pendidikan yang diangkat oleh Anies-Sandi khususnya KJP Plus," katanya di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu (21/1).
Sandi mengatakan posisi dewan pakar dalam debat cukup signifikan. Karena, mereka menyilang data-data yang disampaikan Anies-Sandi melalui riset-riset. Mereka juga memastikan apakah data-data yang dipegang itu punya relevansi pada debat.
Dalam tema debat, Sandi mengaku cukup percaya diri. Karena dari sisi birokrasi Anies Baswedan, kata Sandi, memiliki pengalaman di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Di mana bisa menyerap 90 persen dari anggaran dan bisa menghasilkan laporan keuangan yang akuntabel,'' katanya. ''Sementara saya berpengalaman di bidang usaha, bisa mengefektifkan birokrasi dan akhirnya kembali lagi ke program KJP Plus," katanya.
Walaupun begitu Sandi belum puas. Ia merasa bersama Anies harus tambah kerja keras karena masyarakat Jakarta menginginkan pemimpin yang menghadirkan solusi dan bisa mewakili aspirasi mereka.