Sabtu 21 Jan 2017 16:40 WIB

Hasil Survei Pesanan Diyakini tak Sanggup Pengaruhi Pemilih

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Hanta Yudha
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Hanta Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha, tidak sependapat jika hasil survei dikatakan mampu mempengaruhi atau memobilisasi pilihan masyarakat pemilih. Kendati, ia mengakui memang ada sejumlah lembaga survei yang sengaja digunakan untuk menggiring opini publik.

"Tentu yang paling besar pengaruhnya untuk mengubah pendirian pemilih itu kampanye kandidat, kinerja, dan cara berkampanye, ketimbang menggunakan survei," kata Hanta dalamn diskusi bertajuk 'Antara Survey dan Realitas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1).

Menurutnya, hasil survei sendiri lebih banyak digunakan sebagai panduan bagi tim pasangan calon untuk memetakan calon pemilihnya. Hal ini juga guna menyusun strategi pemenangan bagi paslon tersebut.

"Kalau penggiringan opini saya kita bukan fungsi khittahnya, tapi lebih sebagai alat panduan kontestan untuk menyusun strategi, problem apa yang harus diatasi, ini sebenarnya yang fungsi utama," kata Hanta.

Kalau pun dalam rilis survei hasilnya berbeda, Hanta menyebut hal tersebut karena persoalan beda metodologi, jumlah responden dan waktu pengambilan semata. Jika ketiga unsur tersebut tidak jauh berbeda, ia meyakini hasil survei akan sama.

Selain itu, ia juga meyakini dari sekian banyak lembaga survei, tidak seluruh lembaga survei mempublikasikan hasil surveinya ke publik. Hal ini terutama untuk lembaga survei yang digunakan untuk panduan bagi pasangan calon tertentu.

"Untuk dipakai kandidat sebagai bahan pemetaan di lapangan, karena sebagai lembaga profesional sah-sah saja kerjasama dengan pihak ketiga, persoalannya apakah hasilnya independen, selain apakah dia bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.

Hal terpenting lainnya, ia juga menekankan lembaga survei untuk jujur dan berintegritas dalam menyampaikan hasil surveinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement