REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan jalan akan dilakukan sepanjang 300 meter di Stasiun MRT Haji Nawi, Jalan RS Fatmawati, persisnya mulai dari depan pertigaan Jalan Abdul Majid Raya menuju ke arah selatan hingga depan pertigaan Jalan Darul Ma'arif. Penutupan jalan tersebut akan dilakukan selama enam bulan masa pengerjaan, yaitu mulai 4 Februari hingga 11 Agustus 2017.
Warga dan pedagang yang berada di sekitar proyek tersebut mengeluhkan pemerintah yang akan melakukan penutupan jalan tersebut. Salah satu pemilik toko yang menjual peralatan kantor, Agus Salim (50) mengatakan, jika penutupan jalan tersebut dilakukan maka akan menganggu jalannya usahanya.
"Terganggu pasti, tapi untuk masalah MRT nya berguna bahkan sangat berguna untuk perkembangan transportasi di Jakarta. Tapi, kalau bisa jalannya tidak ditutup semuanya itu akan lebih bagus," ujar Agus saat ditemui di tokonya yang berada tak jauh dari proyek tersebut, Jumat (20/1).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di sekitar proyek tersebut tampak sejumlah alat berat berada di tengah-tengah jalan Fatmawati. Namun, kendaraan masih bisa lewat di dua sisi proyek pembangunan Stasiun MRT tersebut.
Saat ini, pemerintah membutuhkan penambahan area kerja yang lebih luas untuk membangun Stasiun MRT Haji Nawi tersebut, sehingga perlu dilakukan penutupan jalan. Namun, Agus tetap berharap pemerintah masih dapat memberikan akses jalan kepada warga sehingga tokonya tidak sepi pembeli.
"Selama ini juga hanya sebagian saja, sehingga orang masih bisa lewat. Yang diharapin itu, jangan sampai ada penutupan," kata pria asal Padang tersebut.
Sementara, seorang warga, Suwandi (50) berharap dengan akan dibangunnya Stasiun MRT tersebut transportasi di Jakarta dapat menjadi lebih baik lagi dan Jakarta tidak dihantui kemacetan lagi. "Harapannya lebih bagus, lebih lancar dan transportasinya lebih murah," ujar dia.