Jumat 20 Jan 2017 15:38 WIB

TNI AL Ikut Latihan Bersama di Pakistan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Angga Indrawan
Prajurit TNI Angkatan Laut bersiap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prajurit TNI Angkatan Laut bersiap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar saat melintasi perairan Selat Madura, Jawa Timur, Selasa (3/6)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Sebanyak 108 personel TNI Angkatan Laut Republik Indonesia bakal mengikuti Latihan Bersama (Latma) Multinasional AMAN 2017 di Karachi, Pakistan. Para personel TNI ini berangkat menggunakan KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) – 367 dengan Komandan Letkol Laut (P) Rio Henrymuko Yumm.

Upacara pelepasan kapal perang TNI AL tersebut berlangsung di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya, Jumat (20/01). Upacara dipimpin oleh Kepala Staf Koarmatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama (Laksma) TNI ING Ariawan, mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto.

Kasatmartim Laksma TNI IGN Ariawan mengatakan, latihan tersebut rutin dilakukan dua tahun sekali di Pakistan. Latihan nantinya dibagi menjadi dua fase yakni harbour absed dan sea absed. Menurutnya, Latma ini turut mempromosikan produk-produk buatan PT PAL Indonesia.  Salah satu produknya adalah Kapal LPD yang telah dibeli oleh pemerintah Filipina. 

Para personel TNI AL ini akan menempuh perjalanan ke Pakistan selama 18 – 19 hari melalui jalur laut. “Ini suatu kehormatan untuk bisa hadir dalam rangka menjalin kerjasama dengan negara-negara kawasan untuk menghadapi keamanan kawasan masing-masing,” jelasnya kepada wartawan seusai upacara pelepasan. 

Pangarmatim dalam amanatnya yang dibacakan Kasarmatim menyampaikan, Latma Multinasional AMAN 2017 merupakan bentuk latihan bersama Angkatan Laut yang bersifat Multilateral. Latihan ini bertujuan membangun persamaan persepsi guna meningkatkan interoperability antara TNI AL regional dan non-regional untuk mewujudkan situasi lingkungan maritim yang kondusif. Bagi TNI AL kesempatan latihan ini juga untuk memantau perkembangan kemampuan dan kekuatan Angkatan Laut negara peserta latihan.

Latma Multinasional AMAN melibatkan 18 negara peserta. Untuk  kedua kalinya TNI AL mengirimkan satu unsur kapal perang guna mengikuti rangkaian kegiatan latihan tersebut. Unsur KRI yang terlibat adalah KRI SIM-367 beserta satu tim Kopaska, satu personel Marinir, dan satu penerbang TNI AL sebagai observer.

Latma Multinasional AMAN 2017 yang dilaksanakan mulai 10  - 14 Februari 2017 dibagi menjadi dua tahap, yakni Tahap I pada 10-12 Februari 2017 berupa kegiatan di darat / Karachi Naval Base. Sedangkan Tahap  II pada 13-14 Februari 2017 merupakan kegiatan manuvra lapangan di Laut Arab.

Latihan kali ini bertema Together For Peace. Urgensi latihan dinilai membawa arti penting bagi perkembangan situasi perairan nasional maupun yang dapat memberikan penangkalan ke dalam maupun keluar bagi Indonesia. Sekaligus untuk menjalin kerjasama antar Angkatan Laut Indonesia dengan Pakistan.

Pangarmatim meminta para pesetra latihan untuk menunjukkan kemampuan melaksanakan tugas dalam latihan bersama dengan baik. “Laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan profesionalisme yang tinggi serta tetap mengutamakan keselamatan personel dan material. Apapun bentuk keberhasilan tugas yang dikerjakan, jelas tidak terlepas dari kesungguhan, kerja keras dan koordinasi yang   kalian laksanakan sebagai prajurit Sapta Marga.” ujarnya.

Serial latihan dalam AMAN Exercise 2017 di antaranya, Aplikasi doktrin, taktik serta Operasi Tempur Laut sesuai referensi yang ditetapkan, Manuver taktis, Penembakan sasaran permukaan dengan meriam 76mm, Replenishment at Sea (RAS) / Pembekalan di laut, aplikasi Visit, Board, Search and Seizure (VBSS). Selain itu, melaksanakan aksi peperangan AKS/kerja sama taktis dengan unsur udara, simulasi Search and Rescue, komunikasi taktis sesuai referensi latihan, dan operasi Maritime Interdiction Operation (MIO), serta aplikasi operasi tempur laut dalam kegiatan anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan pertahanan udara. Dalam latihan ini juga dilaksanakan Special Operation at Sea oleh Pasukan Khusus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement