Kamis 19 Jan 2017 20:47 WIB

Soal Anthraks, Dinkes DIY Koordinasi dengan Kemenkes

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agus Yulianto
Dua warga berusaha menjinakkan ternak sapinya saat akan diberi vaksin antraks. (Ilustrasi)
Foto: FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/pd/11
Dua warga berusaha menjinakkan ternak sapinya saat akan diberi vaksin antraks. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastutie belum bisa memastikan apakah 16 warga di Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo positif anthraks. "Kalau menurut saya, 16 warga itu baru terindikasi dan suspeks anthraks, karena belum dilakukan pemeriksaan immunoglobulin. Untuk itu kami sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan," kata Pembayun pada Republika, Kamis (19/1).

Selama ini, kat adia, pemeriksaan warga baru sebatas pemeriksaan dari kultur. "Karena itu kami belum bisa menyatakan KLB anthraks. Karena belum bisa diketahui secara pasti bahwa kasus itu positif anthraks," tuturnya.  Untuk pemeriksan immunoglobulin diperlukan reagen yang di DIY belum ada, reagen tersebut adanya di Jakarta.

"Nanti apakah kami mengirimkan sampel ke Jakarta atau dari Jakarta mengirim reagen ke Yogyakarta, hal ini masih kami koordinasikan," kata Pembayun. Dia mengakui, rumah sakit di DIY termasuk RSUP Dr Sardjito selama ini belum pernah menangani pasien Anthraks. Rumah Sakit di Jawa Tengah yang pernah menangani kasus anthraks pada manusia baru di Solo yakni RS Moewardi.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk melakukan pencegahan, warga yang diminta tidak dekat-dekat dan dilarang mengonsumsi hewan yang terindikasi anthraks atau penyakit hewan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement