Kamis 19 Jan 2017 16:10 WIB

Kasus DBD Kembali Merebak di Banyumas

Rep: Eko Widiyatno / Red: Ilham
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Intensitas curah hujan yang meningkat sejak beberapa waktu terakhir, menyebabkan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas kembali terjadi. Sejumlah warga, dalam  beberapa pekan terakhir terpaksa dilarikan ke  rumah sakit karena mengalami sakit DBD.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Srie Yono mengaku sudah mendapat laporan mengenai munculnya kembali kasus DBD setelah beberapa waktu terakhir mereda. Namun, mengenai jumlahnya, dia belum bisa memastikan.

''Kita masih melakukan pengecekan ke RS dan puskesmas. Kalau memang jumlah penderita terus bertambah, kita segera melakukan berbagai langkah penanganan,'' katanya.

Langkah yang dilakukan, antara lain dengan menggalakkan kembali gerakan PSN (Pemberantarasan Sarang Nyamuk), maupun dengan melakukan fogging (pengasapan) di rumah-rumah warga yang di sekitarnya terdapat penderita DBD.

Dari pemantauan di beberapa RS yang ada di Purwokerto, beberapa pasien DBD juga sedang menjalani perawatan. Seperti di RS Elisabeth Purwokerto, sedikitnya ada tiga orang yang menjalani perawatan dengan diagnosa menderita sakit DBD.

Salah satunya, Ujiono (58 tahun), dosen Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto yang tinggal di Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur. Dia dirawat di RS tersebut sejak Selasa (17/1).

Dia mengaku tidak bisa memastikan di mana dia mendapat gigitan nyamuk Aides Aegipty yang membawa virus DBD. Namun dia menyebutkan, di lingkungan tempat tinggalnya sebelumnya sempat dilakukan pengasapan oleh petugas Dinkes Banyumas karena ada warga yang diketahui mengalami sakit DBD.

''Saya sempat dengar di Arcawinangun banyak warga yang terkena DBD, tapi saya tidak tahu persis di RT mana saja. Karean saya juga mengalami DBS, saya minta pihak Dinkes juga melakukan fogging di lingkungan RT tempat tinggal saya,'' katanya.

Selain Ujiono, di RS tersebut juga ada siswa SD bernama Nadira (9), yang dirawat karena mengalami DBD. ''Puteri kami dirawat di RS ini sejak Selasa lalu karena sakit DBD,'' kata Munarto, warga Perumahan Griya Satria Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara.

Selain itu, juga ada siswa kelas I SDN Kedungbanteng Kacamatan Kedungbanteng benama Vivi (6 tahun), yang dirawat dengan diagnosa penyakit DBD. Kedua anak tersebut dirawat di bangsal anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement