REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno, mengkritik strategi kampanye yang menggunakan hasil survei untuk membentuk opini. Pasangan dari cagub Anies Baswedan itu mengatakan warga sekarang tidak terpengaruh dengan hasil survei yang bertujuan untuk menggiring opini terhadap salah satu pasangan calon pada pilkada DKI Jakarta.

"Warga sekarang jauh lebih cerdas dan tidak mudah tercuci opininya dengan survei yang buat posisi yang sangat jauh dengan kenyataan di lapangan," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Rabu.

Hal tersebut terkait dengan hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia bentukan Denny JA di mana pasangan calon nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi paling terakhir dengan angka prediksi perolehan suaran 21,4 persen. Pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, berada di angka 36,7 persene. Sementara, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat berada di angka 32,6 persen.

Namun demikian, Sandi tetap menghargai apabila ada pasangan calon (paslon) yang menggunakan survei sebagai strategi kampanye dalam membangun opini. Survei dari masing-masing paslon itu sah-sah saja.

"Survei yang menggiring opini itu sekarang tidak terlalu berpengaruh khususnya untuk Jakarta, di mana tiga paslon ini sama kuat,'' katanya.

Sandiaga pun semakin optimistis karena momentum kini berada di Anies-Sandi. Hasil survei internal menunjukkan pasangan Anies-Sandi berada di urutan pertama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika