REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo tengah berupaya untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana. Program KB kembali digencarkan Pemkot Solo pada tahun ini.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Ariani Indiastuti mengatakan, digalakkannya kembali program KB tersebut lantaran semakin padatnya penduduk di Kota Solo. Dia menyebutkan saat ini setiap satu kilometer wilayah dihuni sekitar 12 ribu jiwa. Sementara kata dia, idealnya tiap kilometer wilayah dihuni paling banyak oleh 5.000 jiwa.
"Kami menargetkan (tahun ini) pasangan usia subur seluruhnya sudah menjadi peserta KB," tutur Ariani, Rabu (18/1).
Dia menjelaskan, saat ini sekitar 23.850 pasangan usia subur di Kota Solo belum mengikuti program tersebut. Sebab itu dia mengintruksikan kepada seluruh penyuluh lapangan untuk semakin aktif menyosialisasikan tentang program tersebut. Saat ini Pemkot Solo mempunyai 38 penyuluh lapangan KB yang mengawal 51 Kelurahan di Solo.
Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo berharap setiap tahunnya ada satu kelurahan yan ditetapkan sebagai kampung KB. Dengan begitu, kata dia menjadi salah satu upaya Pemkot untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
"Dan saya ingin pencanangan kampung KB itu terus berjalan, keluarga maksimal dua anak," tuturnya.