Rabu 18 Jan 2017 13:20 WIB

Ini Gejala Warga Kulon Progro yang Terindikasi Antraks

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agus Yulianto
Petugas harus mengenakan pakaian khusus saat bekerja menangani bakteri antraks.
Foto: AP
Petugas harus mengenakan pakaian khusus saat bekerja menangani bakteri antraks.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO – Kasus anthraks yang terjadi di Dusun Ngaglik, Ngroto dan Penggung Desa Purwosari Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo yang menimpa belasan warga tiga Dusun, awalnya diduga penyakit kulit. Apalagi, gejalanya melepuh seperti terkena gigitan tomcat.

"Awalnya pasien berobat ke Puskesmas Girimulyo II karena di kulit tangan memerah dan melepuh. Waktu itu tidak ada panas tinggi dan semua warga yang berobat ke Puskeesmas, dimulai tangannya melepuh. Kami juga sudah mendatangkan dokter sepsialis penyakit kulit RSUP Dr Sardjito dan diduga penyakit kulit akibat Tomcat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Bambang Haryatno, saat dihubungi wartawan, Rabu (18/1).

Jumlah warga yang gejalanya mirip terkena Anthraks ada 16 orang. Namun, di awal Januari 2017, masih ada empat warga yang memiliki gejala seperti Anthraks di kulit tangannya lalu diperiksa di laboratorium Balai Veteriner (Balivet) di Kulon Progo. Ternyata salah satu warga dketahui positif Anthraks.

Petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo juga datang ke lokasi untuk melakukan sampling dan dari hasil pemeriksaan sampel yang dibawa ke Balivet di Kulon Progo, ternyata juga positif Anthraks.

Karena itu, ntuk mengantisipasi meluasnya penyebaran penyakit antraks, Kabupaten Kulon Progo sudah melakukan koordinasi dengan Kabupaten Purworejo yang bersebelahan dengan Kabupaten Kulon Progo. "Agar apabila ada gejala Anthraks di Kabupaten tersebut segera dilakukan penanganan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo, Astungkoro. Untuk mencegah meluasnya kejadian Anthraks Pemkab Kulon Progo menyiapkan prosedur berikutnya yakni dengan melakukan vaksinasi kepada hewan seperti sapi, kambing kucing, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement