REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 442 rumah di Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa yang terjadi, Selasa sekitar pukul 15.30 WITA.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB H Mohammad Rum, mengatakan banjir tersebut terjadi akibat luapan air sungai Cermai yang membelah Desa Labuhan Lombok dengan Desa Seruni Mumbul.
"Meluapnya air sungai akibat hujan lebat yang mengguyur Desa Suela yang berada di lereng Gunung Rinjani, pada siang hari," katanya.
Ratusan rumah yang tergenang banjir tersebut tersebar di Dusun Mandar sebanyak 230 rumah, Dusun Sasak 12 rumah, Dusun Banjar 50 rumah, dan Dusun Turingan 150 rumah.
Menurut Mohammad Rum, Tim Penanggulangan Bencana dari BPBD Lombok Timur sudah melakukan proses evakuasi barang-barang milik warga dan membantu membersihkan sisa-sisa lumpur bercampur air yang menggenangi rumah penduduk.
"Kondisi air sudah mulai surut. Besok BPBD Lombok Timur akan menguras sumber-sumber air warga dan akan memberikan kaporit bersama Dinas Kesehatan," ujarnya.
Selain di Kabupaten Lombok Timur, banjir juga terjadi di Kabupaten Bima akibat hujan sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari di wilayah Kecamatan Tente, Cenggu, Ngali, Ncera, dan Langgudu.
Banjir tersebut menyebabkan 1 SMP dan 4 rumah serta area persawahan tergenang air dengan ketinggian sekitar 40 hingga 70 centimeter. Banjir juga merusak tanggul penahan air sepanjang 10 meter.
Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noer, bersama BPBD Kabupaten Bima telah memberikan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak banjir. Menurut laporan Tim BPBD NTB, di lokasi banjir perlu segera dilakukan penanganan bronjong sepanjang 150 hingga 200 meter agar dapat menahan luapan air sungai jika terjadi hujan di atas normal.