REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Lima ratusan rumah warga terendam banjir akibat luapan air Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy yang melintasi Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (19/6).
Kepala Desa Tanjungsari, Amas mengatakan laporan sementara dari lapangan menyebut ada lima ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter sampai 150 centimeter.
"Banjir sekarang lebih parah, selain merendam rumah, juga merendam lahan pertanian sekitar 70 hektare," kata Amas.
Ia menyampaikan, bencana banjir akibat luapan sungai itu sudah kesekian kalinya melanda pemukiman rumah penduduk saat musim hujan. Warga, kata dia, berharap pemerintah serius mengatasi masalah banjir yang saat ini selalu membuat tidak nyaman warga dan selalu ditakuti akan banjir ketika turun hujan.
"Warga selalu dihantui ketakutan dengan kejadian banjir, kami sendiri sudah sering menyampaikan dan meminta tindakan konkret, tapi sampai sekarang belum ada tindakan," katanya.
Kepala Seksi Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Amar mengatakan, petugas BPBD bersama petugas dari instansi lainnya sudah diterjunkan untuk membantu warga yang dilanda bencana banjir. BPBD Tasikmalaya, kata dia, menurunkan perahu karet untuk memudahkan proses evakuasi warga yang membutuhkan bantuan menuju tempat aman dari genangan air di Kecamatan Sukaresik.
"Kita fokus pada evakuasi warga yang sakit dan darurat juga untuk lalu lintas warga beraktivitas," katanya.
Ia menambahkan, bencana banjir setelah hujan deras tidak hanya terjadi di Kecamatan Sukaresik, tetapi di daerah lain yakni sejumlah daerah di Kecamatan Karangnunggal.
"Banjir bukan di Sukaresik saja, tapi juga di Karangnunggal, kita juga dibagi beberapa tim, ada yang evakuasi banjir, ada yang menangani longsor," katanya.