REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki T Purnama alias Ahok mengakui gini rasion di DKI Jakarta lebih tinggi daripada gini rasio nasional. Namun, sejak 2013, Ahok mengklaim mampu menurunkan gini rasio dari 0,43 persen menjadi 0,4. Persen.
Bahkan, ia menyatakan penganguran di Jakarta sebelum dirinya memimpin sebesar 8,3 persen. Namun sekarang turun menjadi 6 persen, dibanding dengan tingkat pengangguran nasional hanya turun dengan angka kecil.
Untuk semakin memperpendek gini rasio dan mengurangi angka pengangguran, Ahok menawarkan enam program. ''Kami melaksanakan enam program, jaminan kesehatan, jaminan semesta, jaminan perubahan, jaminan transportasi, sembako, modal usaha dengan pola bagi hasil,'' kata Ahok, dalam debat kandidat, di Jakarta, Jumat (13/1).
Ia juga mengkritisi program bantuan langsung tunai, yang dianggapnya tidak mendidik. Karena itu, ia lebih mengedepankan bantuan modal usaha dibandingkan bantuan langsung tunai.