REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, semua ikhtiar yang dilakukan untuk pembangunan sosial dan ekonomi di Jakarta akan menjadi tidak bermakna bila narkoba hadir di ibu kota. "Kami akan berantas narkoba, tidak ada toleransi. kata Anies dalam Debat Calon Kepala Daerah DKI Jakarta di Gedung Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).
Anies mengatakan, semua merasa sedih dengan kehadiran narkoba. Kami akan menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju dan bahagia warganya tanpa narkoba.
Pada pertanyaan pertama di segmen pertama debat untuk memaparkan visi dan misi, Anies mengatakan, orang-orang datang ke Jakarta bukan sekadar ingin memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta, tetapi ingin merasakan kesejahteraan dan keadilan. Menurut Anies, dia bersama pasangannya Sandiaga Uno hadir untuk memastikan kesejahteraan dan keadilan itu bisa dirasakan oleh semua warga Jakarta.
"Lapangan kerja menjadi hal yang prioritas, itu hal yang mendasar. Selain itu adalah akses pendidikan yang berkualitas dan tuntas," katanya.
Anies mengatakan, orang tua ingin merasa tenang mengantarkan anak-anaknya ke sekolah dan madrasah dengan harapan mereka bisa menjadi anak yang berkarakter dan berkompeten. "Namun, semua ikhtiar itu menjadi tidak bermakna saat narkoba hadir," ujarnya.
Debat pertama yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta bertema "Pembangunan Sosial Ekonomi untuk Jakarta" dipandu oleh jurnalis senior Ira Koesno. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para pasangan calon kepala daerah disusun oleh empat orang panelis.
KPU DKI Jakarta mengagendakan tiga kali debat. Debat kedua akan diadakan pada 27 Januari 2017 dan ketiga pada 10 Februari 2017.