"Sekolah itu khusus untuk calon pastor, imam, biarawati. Ia dikeluarkan tidak berhak sekolah lagi di situ (karena tidak lolos tes kesehatan). Tetapi di sidang ketika kami tanyakan tentang masuk sekolah itu pada 1974 dia bilang tiidak, dia bilang 1972. Lagi-lagi berbohong, padahal kami dapat bukti dari dua suster, dia bilang senior Irena yang masuk 1973 kan tidak mungkin lebih lama," kata Edi.
Edi melanjutkan ceritanya, lantaran tidak diterima dan dikeluarkan akhirnya Irena melanjutkan kuliah di Universitas Atmajaya Jakarta. Namun, lagi-lagi tidak selesai, Irena memilih untuk menikah dengan kakak kelasnya.
"Nah, pas ditanya di BAP, apakah pernah menikah dia bilang ya menikah dengan Muhammad Mansyur Amin meninggal 2010 lalu tanpa anak. Dia tidak menceritakan kenyataan yang sebenarnya. Padahal, dari keterangan suster, Dia sudah menikah dengan kakak kelasnya Maxi, jelas ini dia membohongi tidak mengungkapkan diri secara benar dan jujur," tegas Edi.