REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dari program 'Betawi Punya Gaya (Begaya)' Bens Radio pada Kamis (12/1). Acara yang dipandu oleh Arya Tanjidor dan Tiwi Bernani kali ini menghadirkan calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pada kesempatan tersebut, Anies secara terbuka menjawab pertanyaan alasannya kembali masuk dunia politik dengan mengikuti Pilkada Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mendorong agar orang-orang baik masuk dunia politik.
"Kalau orang tidak bermasalah hanya membayar pajak, siapa yang mengelola uang pajak? Kalau ada orang tak bermasalah masuk politik, kenapa dipermasalahkan?" terang Anies sembari tersenyum.
Mantan Ketua Etik KPK ini berujar bahwa Jakarta perlu berubah dan dia tidak akan menolak jika diminta untuk turut mengambil tanggung jawab. "Ada konsekuensi besar jika petahana ini melenggang tak tertantang. Pertama dari persatuan, karena kata-katanya yang memecah belah. Dan kedua pada keadilan untuk keluarga-keluarga pra-sejahtera," papar Anies.
Persatuan, menurut Anies, merupakan hal yang harus dikembalikan di ibukota dan harus ditunjukkan dari pemimpinnya. Anies memandang bahwa berbeda bukan berarti bermusuhan. "Lawan bukan musuh. Lawan apapun sejatinya adalah teman. Lawan debat adalah teman berpikir. Lawan bertanding adalah teman bermain," imbuh Anies.
Di akhir penjelasannya, Anies menegaskan bahwa Jakarta harus bersatu. "Jakarta jangan terkotak-kotak. Dan itu semua dimulai dari kita (sebagai pasangan). Kita memberi contoh. Boleh berbeda di masa lalu, tapi bisa bersatu, bisa bekerja sama," terangnya Anies.