Kamis 12 Jan 2017 12:57 WIB

BMKG: Wilayah DIY Berpotensi Alami Angin Kencang

Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengingatkan adanya potensi angin kencang dalam satu pekan ke depan di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Dari sisi meteorologis, wilayah DIY termasuk Kabupaten Sleman satu minggu ke depan masih ada potensi hujan dengan tingkat sedang sampai lebat, disertai dengan petir dan angin kencang," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 BMKG Yogyakarta I Nyoman Sukanta di Sleman, Kamis (12/1).

Menurut dia, dari pengamatan kondisi dinamika atmosfer laut dan pengamatan citra satelit menunjukkan kondisi angin di lapisan 850 mb menunjukkan adanya angin barat dan petemuan angin di atas Pulau Jawa. "Masih ada belokan angin di barat daya DIY, belok kanan ini yang menimbulkan angin kencang," katanya.

Ia mengatakan kondisi kelembadan udara di atas wilayah Jawa cukup lembab di atas 80 persen. "Suhu permukaan laut masih di atas rata-rata, lebih hangat sehingga penguapan lebih banyak dan penguapan tinggi dan mendorong timbulnya hujan deras," katanya.

Nyoman mengatakan kondisi itu karena Januari hingga Februari merupakan datangnya angin Muson Asia, dari Asia ke Indonesia. "Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi hujan lebat di wilayah DIY dengan curah hujan di atas 50 milimeter per hari dan disertai petir maupun angin kencang dengan kecepatan di atas 45 kilometer per jam dan dapat menyebabkan banjir dan longsor," katanya.

Ia mengatakan prediksi curah hujan dari 11 hingga 17 Januari dengan kategori tinggi hingga 150 hingga 300 mm per minggu berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sleman. Di antaranya Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Depok, Mlati, Seyegan, Minggir dan Berbah.

"Untuk Kabupaten Kulon Progo berpotensi terjadi di Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Pengasih, Temon, Lendah dan Galur. Di Kabupaten Bantul meliputi Kecamatan Banguntapan, Piyungan, Pleret, Dlingo, Imogiri, Pandak, Bambanglipuro, Sanden, Pundong dan Kretek," katanya.

Sedangkan untuk Kecamatan Gunung Kidul berpotensi terjadi di Kecamatan Patuk, Nglipar, Ngawen, Semin, Playen, Karangmojo, Ponjong, Wonosari, Panggang, Paliyan, Tepus, Semanu dan Rongkop. "Selain itu juga berpotensi di sebagian besar Kota Yogyakarta, sedangkan wilayah lainnya diprediksi dalam kategori menengah atau 50 hingga 150 mm per minggu," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiakan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement