REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana menggandeng para pimpinan perusahaan dan instansi publik maupun swasta untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan para kepala sekolah. Ini dilakukan mulai tingkat SD hingga SMA.
"Sehingga kepala sekolah di Jakarta mitranya adalah pimpinan atau CEO yang sudah teruji kecakapannya," ujar Anies dalam Urun Rembuk Cagub DKI yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) di Jakarta, Selasa (10/1) malam.
Peningkatan kapasitas kepemimpinan seorang kepala sekolah, menurut Anies, diyakini akan mendorong peningkatan mutu dan sistem pembelajaran siswa di sekolah. Sementara bagi para pimpinan perusahaan maupun instansi, program yang ditawarkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu merupakan panggilan untuk mengabdi lebih besar kepada negara, dengan tidak semata-mata melalui pemberian materi atau pembiayaan.
"Donasi terbesar mereka bukan dalam bentuk rupiah melainkan kehadiran. Sekali saja seorang CEO (perusahaan) menjadi mentor di sekolah, dia akan terus ikut mengurus sekolah itu. Saya jamin," tutur Anies.
Tidak hanya kepala sekolah, para guru pun akan dibekali program pengembangan kapasitas dan keterampilan dengan bantuan para trainer dari sektor swasta seperti yang Anies pernah jalankan lewat program 'Guru Pembelajar' saat dirinya masih menjabat Mendikbud.
Cagub nomor urut 3 itu juga akan mengubah sistem pembelajaran siswa SMK di Jakarta menjadi dual system yakni dengan dua hari belajar di sekolah dan tiga hari praktik kerja di perusahaan atau institusi. Sistem baru ini, menurut Anies, tepat diterapkan di Jakarta untuk memastikan pemenuhan lapangan pekerjaan bagi para lulusan SMK.
Sedangkan bagi anak-anak keluarga prasejahtera yang ingin melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi, Anies akan memfasilitasi melalui kerja sama dengan para rektor universitas agar mereka bisa kuliah dengan diberi keringanan atau bahkan tanpa biaya.
"Saya sudah pernah melakukan program serupa di (Universitas) Paramadina. Kami membantu menyekolahkan warga Mampang yang prasejahtera dengan nol rupiah. Konsep ini akan coba saya tawarkan kepada para rektor universitas di Jakarta," kata Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015.