Selasa 10 Jan 2017 12:25 WIB

Korban Angin Puting Beliung di Sleman Bertambah Jadi Tujuh Orang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah rumah warga rusak tertimpa pohon akibat angin puting beliung, Jumat (6/1).
Foto: Republika/Rizma Riyandi
Sejumlah rumah warga rusak tertimpa pohon akibat angin puting beliung, Jumat (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Angin puting beliung yang melanda di Kabupaten Sleman kemarin (9/1) mengakibatkan kerusakan dan korban luka-luka. Bahkan hingga hari ini total korban terdampak akibat bencana tersebut telah bertambah.

"Total korban jadi tujuh orang. Beruntung semuanya hanya luka-luka," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Makwan, Selasa (10/1). Meski hanya mengalami luka, ketujuh korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Akademik UGM dan RSUD Sleman.

Dari ketujuh orang tersebut, empat di antaranya menjadi korban puting beliung di tiga titik. Lokasi pertama di Ringin Kronggahan, yakni Digdo (20) warga Trihanggo Gamping mengalami patah tulang tungkai kiri, dan Sumijo (39) warga Kasian Bantul mengalami luka sobekan di atas kuping serta memar di kepala bagian depan.

Lokasi kedua, di sekitar Lapangan Denggung, yaitu Caesario (19) warga Tridadi di diagnosa mengalami vulnus excoriasi. Lokasi ketiga di Depan Kantor Dinas Perhubungan, yaitu Tri haryanto (29) warga Selomartani Kalasan diduga mengalami vulnus excoriasi.

Sementara itu, korban luka yang belum diketahui lokasinya berjumlah tiga orang, yaitu Aditya Hermawan (24) warga Caturharjo Sleman di diagnosa contusio, Aan Priyanto (21) dari Tridadi Sleman di diagnosa vulnus laseratum, dan Ari Niko Pratama (25) warga Belintang Mulya Sumatera Selatan di diagnosa contusio.

Menurut Makwan, hanya ada satu korban yang menjalani opname, yaitu Digdo. "Alahamdulillah enam yang lain hanya rawat jalan," katanya. Adapun lokasi kejadian puting beliung saat ini masih dibersihkan oleh tim relawan dan petugas BPBD Sleman.

Sebelumnya, dilaporkan angin puting beliung terjadi pada sore hari di Kecamatan Gamping bagian utara dan Kecamatan Sleman. Saat itu, korban luka-luka yang tercatat BPBD hanya dua orang, yakni Digdo dan Sumijo.

Saat angin puting beliung berlangsung, mereka sedang berada di warung di bawah pohon beringin. Tanpa diduga pohon tersebut malah rubuh dan menimpa warung dibawahnya. Atas kejadian tersebut Bupati Sleman mengimbau agar masyarakat tetap waspada selama musim penghujan ini.

Ia mengimbau agar masyarakat segera berlindung saat hujan turun. "Terutama kalau cuaca yang awalnya panas tiba-tiba turun hujan secara mendadak. Itu harus waspada," katanya. Sri melarang agar masyarakat tidak berlindung di bawah pohon besar saat hujan terjadi.

Pasalnya pohon-sering meimpa bangunan. Bahkan baru-baru ini ada ada korban jiwa yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat pendopo tempatnya berlindung tertimpa pohon. "Tolong perhatikan untuk secepatnya memotong ranting-ranting pohon besar yang ada di dekat dengan rumah," papar Sri. Ia juga mengingatkan agar para pedagang menghindari berjualan di bawah pohon beringin. Karena aktivitas di bawah pohon tersebut sangat berisiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement