REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agenda bebat pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta bakal segera digelar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengatakan materi yang akan dihadirkan dalam debat pada Pilkada 2017, didapatkan dari penjaringan aspirasi masyarakat.
"Kami dalam menyusun debat betul-betul menjaring aspirasi masyarakat, tentang apa sebenarnya masalah yang dihadapi masyarakat di ibu kota ini," ujar Komisioner KPU DKI Dahliah Umar dalam diskusi di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, wadah komunikasi bagi para kandidat calon pemimpin ibu kota, yang akan dilaksanakan pada akhir pekan minggu kedua Januari 2017, bakal memaparkan sejumlah rencana kandidat. Terutama, terkait permasalahan lingkungan, penataan transportasi, permasalahan sosial ekonomi, serta pelayanan mendasar seperti pendidikan dan kesehatan di Jakarta.
"Dalam debat dapat juga dinilai apakah mereka (kandidat) mampu melihat permasalahan ibu kota itu, apakah mereka bisa menjawab dan merealisasikan kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu tertentu, dan bagaimana target-targetnya," ujarnya.
Oleh karena itu, dengan adanya debat yang memuat keluhan publik ini, masyarakat kemudian diharapkan ikut aktif menyaksikan proses kampanye tersebut, kata Dahliah menambahkan. "Kami ingin debat ini nantinya memberikan pencerahan kepada publik dalam memilih pemimpinnya, karena mereka yang akan menentukan," tuturnya.
KPU DKI Jakarta akan menggelar debat pertama yang bakal diikuti tiga pasangan calon pemimpin ibu kota pada 13 Januari mendatang. Tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura. Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS. Pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017, ketiga pasangan itu berkampanye dan akan mengikuti debat publik untuk menggalang dukungan dari warga Ibu Kota Jakarta.