REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesisir Selatan Sumatra Barat diguncang gempa bumi tektonik, Senin (9/1) sekitar pukul 18.28. Analisis pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan 5.3 skala richter, dengan episenter pada koordinat 1,69 LS dan 100,31 BT atau tepatnya di laut pada jarak 64 km barat laut Pesisir Selatan Sumbar, di kedalaman 69 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochmammad Riyadi, melaporkan peta tingkat guncangan BMKG menunjukan dampak gempa bumi dirasakan hampir semua orang yang berdekatan dengan sumber gempa, mulai Padang Panjang, Kota Padang, Batusangkar, Teluk Bayur, Pariaman, Sungai Penuh sampai Painan. Daerah Muko-muko di Bengkulu turut merasakan serupa II SIG.
Selain itu, gempa dirasakan luas di wilayah lain dengan intensitas lebih kecil antara II-III MMI. Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat kalau gempa ini dirasakan Pesisir Selatan II SIG-BMKG (IV MMI), Padang II SIG-BMKG (III-IV MMI), Pariaman II SIG-BMKG (III MMI), Padang Panjang-Bukittinggi I SIG-BMKG (II MMI). Belum ada laporan kerusakan dari lapangan.
Gempabumi Pesisir Selatan jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah, sehingga wajar jika guncangannya dirasakan dalam wilayah yang luas.
Gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas Subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Dari hasil analisis mekanisme fokal, gempabumi ini memiliki mekanisme sesar naik.
"Patut disyukuri dengan kedalaman hiposenter di kedalaman menengah dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil modelling tsunami menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Riyadi lewat rilis yang diterima Republika, Senin (9/1).
Baca juga, Gempa 5.9 Skala Richter Guncang Padang.
Hasil monitoring BMKG, hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Pulau Sumatra dan sekitarnya, diimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.