Senin 09 Jan 2017 17:02 WIB

Hidayat Nur Wahid: Islam tak Memaksakan Kehendak

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bilal Ramadhan
Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid mengatakan, Islam tidak pernah mengajak umatnya memaksakan kehendak. Itu dibuktikan dengan proses masuknya Islam ke nusantara.

“Islam masuk ke nusantara peperangan, tak ada darah tertumpa setetes pun,” kata Hidayat, di hadapan ratusan jamaah Masjid Annashr Sektor 5, Bintaro, Tangerang, Banten, Ahad (8/1).

Pada saat Islam masuk ke nusantara, lanjut Hidayat, terdapat kerajaan non-Muslim yang sangat kuat dan besar. Mereka juga mapan secara ekonomi dan militer. Namun, Islam masih bisa masuk dan berkembang di nusantara dengan damai.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, dalam persoalan hubungan dengan masyarakat, umat Islam selalu mengambil kebaikan dari manapun. Seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW yang menyuruh sahabatnya belajar kedokteran di Persia saat ini Iran. Meskipun saat ini Persia berpenduduk mayoritas non-Muslim.

Untuk itu, Hidayat menyerukan umat Islam meningkatkan sumber daya manusia dari manapun asal ilmunya. Hidayat juga meminta belajar bahasa apapun. “Dengan bahasa itu kita menjadi tahu,” ujarnya.

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, Hidayat menegaskan, dianjurkan Islam sejak zaman dulu. Itu terbukti dengan al-Quran yang menyuruh umatnya Iqra’ atau membaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement