Senin 09 Jan 2017 01:21 WIB

Di Bawah OSO-Wiranto Hanura Dipandang Bak Timnas

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura terus menggodok komposisi kepengurusannya. Dwi tunggal Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), dan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Hanura, Wiranto, perlu merangkul kader lama maupun baru dalam kepengurusan. Hal itu untuk memastikan seluruh kader solid bergerak dalam memenangkan Pemilu 2019.

Politikus Partai Hanura I Gede Pasek Suardika mengibaratkan, kepemimpinan Partai Hanura di bawah Dwi Tunggal Wiranto-OSO, seperti Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Menurutnya, Timnas Sepak Bola Indonesia terdiri dari dua unsur, yakni pemain asli Indonesia dan naturalisasi.

Saat ini, jelas Pasek, selain diisi kader-kader lama, Partai Hanura terdapat banyak kader baru yang sarat akan pengalaman, seperti pemain naturalisasi dalam Timnas. Meski demikian, Ia menegaskan, antara kader lama dan 'naturalisasi' itu sudah memiliki kesamaan pandangan, yaitu bersatu mencapai target masuk tiga besar pada Pemilu 2019.

''Saya ibaratkan Partai Hanura adalah Timnas, ada pemain asli Indonesia dan pemain hasil naturalisasi. Kami memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai target juara di Pemilu 2019,'' kata Pasek, di Jakarta, Ahad (8/1).

Anggota DPD asal Bali itu juga menyatakan, bahwa tidak ada dikotomi kader internal dan eksternal dalam pembahasan kepengurusan yang dilakukan oleh formatur Partai Hanura. Ia menjelaskan, penyusunan kepengurusan oleh dua tokoh penting Partai Hanura akan melahirkan komposisi ideal, karena Wiranto-OSO memiliki kesamaan visi perjuangan.

''Ini dwi tunggal, Pak Wiranto dan Pak OSO, menjadi magnet elektoral susunan formasi kepengurusan. Dua potensi menjadi satu. Dua raga dalam satu jiwa,'' ujarnya.

Pasek mengungkapkan, penyusunan kepengurusan periode ini dibahas lebih rinci hingga tingkatan Koordinator Daerah (Korda). Hal ini bertujuan untuk menampung banyaknya antusiasme berbagai macam tokoh organisasi maupun partai politik yang ingin bergambung dengan Hanura.

''Pola itu agak berbeda dengan yang lalu. Dulu, korda diselesaikan belakangan setelah struktur DPP Partai Hanura dibentuk," jelas dia. Selain pengurus harian, lanjut dia, Hanura juga menambah divisi komunikasi publik, media center, dan IT Center.

Dia juga menjelaskan, dalam struktur Partai Hanura ke depan, ada divisi Pemenangan Pemilu sebagai upaya serius menenangkan Pemilu 2019. Bahkan menurut dia, ada Ketua DPP Partai Hanura yang salah satu tugasnya membawahi bidang Pilkada.

Pembahasan komposisi kepengurusan oleh Wiranto dan OSO memiliki semangat dan konsep yang sama, tinggal pelaksanaan teknis penyusunannya saja yang harus diselesaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement