REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengajak seluruh kementerian bekerjasama, sehingga masyarakat di Aceh tidak ada lagi yang menanam ganja. "Program kami pada 2017 ini adalah bekerjasama dengan seluruh kementerian terkait. agar tidak ada lagi tanaman ganja di Aceh," kata Budi Waseso, di Universitas Batam, Jumat (6/1).
Ia mengatakan, untuk merubah pola pikir masyarakat yang selama ini menanam ganja di Aceh, perlu peranan Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustian, Kementerian Pendidikan, serta kementerian lain termasuk TNI Polri. "Selama ini seolah-olah kementerian terkait lepas tanggung jawab dan tidak merasa itu juga urusan mereka. Padahal urusan ganja di Aceh adalah urusan semua kementerian, semua pihak," kata Budi Waseso.
Budi Waseso mengatakan, sudah menyampaikan keinginan tersebut langsung kepada Presiden Joko Widodo pada beberapa waktu lalu sebagai salah satu upaya perang terhadap narkoba. "Sudah disampaikan ke Presiden Jokowi. Biar nanti semua kementerian bekerja bersama-sama agar tidak ada lagi ganja di Aceh," kata dia.
Selama ini, kata dia, Aceh merupakan daerah produsen narkoba dalam negeri berupa tanaman ganja. Selain Aceh, ganja juga ditanam di Papua. Tanaman ganja dari wilayah Aceh biasanya dikirim melalui berbagai jalur distribusi untuk dipasarkan pada seluruh wilayah di Indonesia.
"Upaya ini juga merupakan pertanggungjawaban saya sebagai kepala BNN. Namun BNN juga harus bekerjasama dengan berbagai lembaga lain dalam memerangi narkoba," kata Budi Waseso.
Ia mengatakan jaringan narkoba kini sudah menyasar anak-anak termasuk kanak-kanak yang mereka jadikan target agar pemasaran narkoba tidak putus.