REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak ada persiapan khusus jelang debat yang diselenggarakan KPU DKI pada 13 Januari mendatang. Debat pilkada, menurutnya, tak bisa dipersiapkan seperti ujian skripsi.
Menurutnya, debat tak bisa dipersiapkan dalam jangka waktu yang singkat. Bahan debat, kata dia, adalah semua permasalahan yang ada di Ibu Kota. Sehingga hal itu tak bisa dipelajari dalam satu atau dua hari jelang debat digelar.
"Berdebat itu bukan hanya dialog seperti ujian disertasi atau ujian skripsi, bahannya semesta yang ada di bawah langit Jakarta bisa ditanyakan," kata Anies di sela-sela kampanye di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Kamis (5/1).
Cagub nomor urut tiga ini menambahkan, ajang debat merupakan hasil akumulasi dari perjalanan karir dan akan tercermin saat berekspresi dalam debat. Jadi, Anies melanjutkan apa yang dikerjakan sesorang sepanjang karirnya akan menjadi bekal seseorang dalam berdebat.
"Persiapan debat itu sudah dikerjakan sepanjang hari, sepanjang 30 tahun, 40 tahun berkarya di bidang apapun," ujarnya.
Anies menambahkan, panelis debat juga sangat menentukan jalannya debat. Ia berharap, panelis yang didatangkan KPU DKI mampu memperdalam setiap visi misi paslon sesuai permasalahan yang ada di Ibu Kota.
"Saya harap panelisnya menjaga intergritas sehingga jawabanya adalah jawaban yang genuine karena kita dihadapkan pada masalah," jelasnya.
KPU DKI Jakarta akan menyelenggarakan debat pertama untuk pasangan calon pada Jumat 13 Januari mendatang. Rencananya, debat akan dilakukan sebanyak tiga kali sebelum pencoblosan 15 Februari mendatang. Dalam dua debat yang diselenggarakan stasiun televisi swasta, pasangan nomor urut satu Agus-Sylvi tak pernah mengikuti.