REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ajang pemilihan presiden (Pilpres) masih dua tahun lagi, tetapi sejumlah partai politik telah menyiapkan strategi, salah satunya adalah Partai Gerindra. Apalagi Pemilu pada 2019 mendatang akan digelar serentak baik presiden dan legislatif.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengatakan partainya tetap akan mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres di tahun 2019. Ia pun mengatakan Gerindra telah siap menghadapi Pemilu serentak. Fadli mengatakan dengan sistem serentak maka tidak perlu lagi ada threshold.
"Setiap partai peserta pemilu seharusnya bisa calonkan presiden-wakil presiden sendiri. Gerindra akan mencalonkan Pak Prabowo untuk capres, untuk kebangkitan Indonesia," tegasnya, Kamis (5/1).
Namun, Politikus yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu mengakui hingga saat ini pihaknya belum memikirkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bakal berpasangan dengan Prabowo.
Kendati demikian, Fadli Zon yakin Gerindra akan memenangi pertarungan pada 2019, dan Prabowo bakal menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sementara itu, Partai Golongan Karya (Golkar) juga telah menetapkan jagoannya pada 2019 nanti.
Sebelumnya, mereka juga telah mendeklarasikan diri untuk mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Bahkan ketua umum mereka, Setya Novanto, mengintruksikan kepada seluruh kadernya agar mensosialisasikan dukungan Golkar kepada Presiden Republik Indonesia itu.