Rabu 04 Jan 2017 21:27 WIB

Pengelolaan Museum Radya Pustaka Diambil Alih Pemkot

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung mengamati koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/4). Museum Radya Pustaka yang tercatat sebagai museum tertua di Indonesia itu memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang, dan
Foto: Antara
Pengunjung mengamati koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/4). Museum Radya Pustaka yang tercatat sebagai museum tertua di Indonesia itu memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang, dan

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Unit Pelaksana Teknis Museum, Dinas Kebudayaan Kota Solo mengambil alih pengelolaan Museum Radya Pustaka. Hal tersebut setelah Pemkot Solo secara resmi membubarkan Komite Museum Radya Pustaka pada Selasa (3/1).

Kendati demikian, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot akan tetap mempertahankan karyawan museum. Sebab karyawan sudah memiliki kemampuan untuk mengelola museum. "Jangan khawatir, meski Komite diganti UPT Museum, kami tetap mempertahankan karyawan," kata Rudyatmo, Rabu (4/1).

Dia berpendapat pengelolaan museum tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Terlebih karyawan Museum Radya Pustaka telah terlatih dalam mengelola museum. Bahkan kata dia, Pemkot akan menjadikan karyawan museum Radya Pustaka yang saat ini masih berstatus tenaga honorer sebagai tenaga kontrak.

Terdapat 10 karyawan honorer yang mengelola museum. Rudyatmo berjanji akan menjadikan karyawan tersebut menjadi tenaga kontrak.

Sementara itu anggota Komite Museum Radya Pustaka, jelas dia, akan dilibatkan sebagai tenaga ahli. Pemkot juga akan melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Mantan Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo berkomitmen tetap mendukung Pemkot Solo terkait pengelolaan museum oleh UPT Museum Dinas Kebudayaan. Dia mengatakan seluruh aset telah diinventarisasi dan diserahkan pada Pemkot Solo.

"Semua aset sudah diinventarisasi dan secara resmi diserahkan pada Pemkot. Jadi baik koleksi museum dan karyawan kita serahkan semua ke Pemkot," kata dia. Terhambatnya operasional museum menjadi alasan Pemkot memutuskan untuk membubarkan Komite Museum Radya Pustaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement