Rabu 04 Jan 2017 07:21 WIB

Panglima TNI Sebut Berita Hoax Bisa Timbulkan Perpecahan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, tantangan Indonesia pada tahun 2017 akan semakin kompleks. Salah satunya adalah semakin masifnya penggunaan media sosial yang menjadi medan pertempuran baru oleh kelompok  masyarakat untuk mencapai tujuannya.

Pertempuran lewat media sosial yang dimaksud Gatot adalah penyebaran informasi dan berita bohong (hoax). Masalah ini menjadi kompleks mengingat bisa menimbulkan perpecahan yang bisa membahayakan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Penyebaran informasi dan berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial juga dapat menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dan munculnya radikalisme," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/1).

Atas dasar itulah,Gatot meminta agar prajurit dan PNS TNI bisa lebih cerdas dalam memilih dan memilah informasi. Gatot berharap, para prajurit dan jajaran TNI lainnya bisa memilih berita positif dan bermanfaat, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita bohong (hoax).

"Prajurit dan PNS TNI harus cerdas, pandai memilah dan memilih berita yang positif dan bermanfaat, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak benar. Jangan mudah percaya terhadap berita bohong tersebut, percayalah kepada Komandan Satuanmu masing-masing," ucap Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement