Rabu 04 Jan 2017 06:06 WIB

979 Orang Masih Mengungsi Akibat Banjir Bima

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak korban banjir di Bima, NTB
Foto: dok.Istimewa
Anak-anak korban banjir di Bima, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Muhammad Rum menyampaikan, hingga Selasa (3/1) kemarin, jumlah pengungsi akibat banjir bandang di Kota Bima masih tersebar di empat titik sebanyak 979 orang.  "Pelayanan pengungsi tetap dilakukan dengan baik, termasuk dengan pemberian nasi bungkus dan lain-lain," katanya di Mataram, Rabu (4/1).

Dia menambahkan, untuk bantuan logistik hingga saat ini pun masih terus berdatangan. Rum menyebutkan, kondisi stok logistik di posko induk penanganan darurat bencana masih aman, baik untuk masyarakat terdampak maupun pengungsi.

Ia mengatakan dari 13 dapur umum yang disediakan, hanya lima dapur umum yang masih menyuplai nasi bungkus. Oleh karenanya, akan ada evaluasi bagi sejumlah dapur umum yang tidak lagi menyuplai nasi bungkus.

"Hari ini dievaluasi, apakah (dapur umum) akan tetap beroperasi atau ditutup. Alhamdulillah ini menandakan masyarakat sudah dapat mengatasi sendiri," lanjutnya.

Untuk pembersihan lingkungan, dia sampaikan telah mencapai sekitar 65 persen. Akan ada juga bantuan dari program CSR PLN sebanyak 30 unit dump truk dengan tenaga masing-masing tiga orang per unit kendaraan.

Untuk sarana pendidikan, pembersihan ruangan sekolah hampir selesai. Namun, ada kondisi halaman-halaman sekolah yang memang masih basah. "Sehingga hasil pantauan TRC BPBD NTB masih ada sekolah yang belum masuk muridnya," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement