Rabu 04 Jan 2017 06:54 WIB

Rusunawa Jangan Jadi Kantong Kemiskinan Baru

 Rusunawa Rawa Bebek
Foto: Republika/ Wihdan
Rusunawa Rawa Bebek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang saat ini kerap dijadikan sebagai tempat relokasi warga korban penggusuran di berbagai daerah perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Ini penting agar rusunawa itu tidak menjadi kantong kemiskinan baru ibu kota.

"Rusunawa yang menjadi tempat relokasi warga korban penggusuran di berbagai wilayah berpotensi menjadi kantong-kantong kemiskinan baru," kata Juru Bicara Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Triwisaksana dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/1).

Bahkan, menurut Triwisaksana yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS ini, kemiskinan yang dialami di tempat tersebut bisa saja jauh lebih parah dari lokasi penggusuran sebelumnya. Hal itu, ujar dia, disebabkan antara lain biaya hidup yang dapat semakin meninggi di rusunawa sementara pendapatan tidak berubah bahkan berpotensi untuk semakin berkurang.

Triwisaksana mengingatkan bahwa penghuni rusunawa rata-rata harus mengeluarkan biaya lebih banyak dibanding tempat tinggal sebelumnya karena saat ini harus membayar sewa rumah cukup tinggi untuk ukuran ruangan yang tidak besar. Selain itu, lanjutnya, biaya listrik yang yang lebih dari dua kali lipat dibanding sebelumnya dan air bersih yang juga meningkat dua kali dibanding sebelumnya.

Kenaikan biaya yang paling besar dirasakan adalah untuk biaya transportasi untuk bekerja maupun ke sekolah. Ini bisa melonjak berkali-kali lipat. Untuk itu, ujar dia, perlu diidentifikasi betul-betul kebutuhan para penghuni rusunawa dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat mengatasi kesulitan para penghuni rusnawa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement