REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengharapkan pembangunan gedung sekolah pascagempa Pidie Jaya, Aceh, terutama yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) dipercepat. Kemendikbud ingin segera memenuhi kewajiban menyediakan mebeler dan peralatan yang dibutuhkan ruang kelas.
"Saya mengharapkan Kemen-PUPR segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen," kata Muhadjir lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (2/1).
Dia mengatakan, gedung sekolah yang baru nanti harus lebih baik dari yang lama. Pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab Kemen-PUPR dengan anggaran dari BNPB, sementara Kemendikbud bertanggung jawab untuk menyediakan mebeler dan peralatan pembelajaran.
Mendikbud juga berharap sekolah-sekolah yang rusak ringan betul-betul mengajak siswanya kembali ke sekolah. "Karena itu, penyembuhan trauma dan bimbingan psikososial penting dan akan terus dilakukan oleh Kemdikbud," kata dia.
Kemdikbud akan terus melatih guru-guru dengan materi penyembuhan trauma selain juga menyediakan perlengkapan sekolah dan alat pembelajaran walaupun proses belajar mengajar masih harus dilakukan di bawah tenda untuk sekolah-sekolah yang rusak berat.
Hasil pemantauan tim Kemdikbud terkait kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan melaporkan terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan, terdiri dari 35 sekolah dasar, 11 sekolah menengah pertama, 13 sekolah menengah atas, dan enam sekolah menengah kejuruan.
Selain itu, terdapat 81 fasilitas pendidikan anak usia dini mengalami kerusakan sarana dan prasarana dengan tingkat rusak sedang dan berat. Sejauh ini sudah didirikan 170 tenda di 68 titik lokasi sekolah. Sebanyak 158 ruang kelas sementara juga sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat.
Mendikbud mengatakan, total anggaran pemenuhan kebutuhan bantuan pascagempa Aceh sekitar Rp 68,2 miliar. Rinciannya, pada tahun 2016 akan disalurkan sebesar Rp 25,8 miliar dan tahun anggaran 2017 dialokasikan sebesar Rp 42,4 miliar.