REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengakui sekitar tujuh persen dari 3,1 juta jiwa jumlah penduduk yang bermukim di kawasan pesisir merupakan warga miskin yang perlu untuk dientaskan.
"Kami telah meluncurkan program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan) untuk mengatasi masalah kemiskinan," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Senin (2/1).
Dalam program Gerbang Mapan tersebut di antaranya pemberdayaan ekonomi rakyat, perbaikan kampung kumuh, pemberian peralatan perikanan kepada nelayan maupun sanitasi lingkungan. Dia mengatakan warga miskin tersebar mulai dari Kecamatan Kosambi di perbatasan dengan DKI Jakarta hingga ke Kecamatan Kronjo yang berbatasan dengan Kabupaten Serang, Banten. Mayoritas mata pencarian penduduk miskin adalah berupa nelayan dan petani penggarap sawah maupun tambak milik orang lain.
Program tersebut dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terutama dominan Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) setempat. Pihak DPK juga melakukan pembinaan terhadap nelayan terutama menyangkut budidaya perikanan tangkap, tambak maupun ikan air tawar. Bahkan nelayan juga mendapatkan pembinaan oleh sejumlah relawan agar mereka memperhatikan lingkungan pesisir dengan sasaran anak nelayan.
"Pola pikir terhadap anak nelayan juga harus dapat berorientasi kepada lingkungan sekitar," kata mantan anggota Komisi I DPR RI itu.
Para relawan itu, kata dia, di antaranya memberikan pemahaman tentang pentingnya kelestarian lingkungan pesisir, gerakan gemar makan ikan serta kesehatan. Dia menambahkan pada prinsipnya semua pihak harus terlibat dalam menuntaskan gerakan tersebut dengan harapan warga miskin di pesisir terus berkurang setiap tahun.