REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) 1 Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) telah menyelesaikan pembersihan sampah yang menumpuk di sungai-sungai yang melalui kota dan kabupaten Bima akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. Saat ini kondisi di sungai-sungai tersebut telah kembali normal khususnya di Sungai Melayu dan Lapodo.
"Kondisi sungai sudah mulai normal kembali, mudah-mudahan cuaca selalu baik sehingga pekerjaan tanggap darurat dapat terlaksana tanpa hambatan," tutur Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) 1 Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Asdin Juliady dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Ahad (1/1).
Asdin mengatakan bahwa pembersihan sampah yang menjadi salah satu penyebab air meluap ke areal kota tersebut dilakukan dengan menggunakan satu unit excavator amphibi. Sampah menghambat laju air karena tersangkut di jembatan-jembatan. Saat ini aliran sungai sudah lancar kembali, salah satunya dibawah Jembatan Saporo.
Saat ini, tambah Asdin, pihaknya sedang melakukan identifikasi lapangan, melakukan pemasangan bronjong dan karung pasir di sepanjang sungai yang mengalami longsor.
"Titik-titik longsor banyak sekali, baik di Sungai Melayu maupun Padolo, saat ini kami sedang menginventarisir sambil melakukan pemasangan bronjong dan tanggap darurat dengan menempatkan karung-karung pasir," tambah Asdin.