REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapal angkutan penumpang Zahro Express tujuan Pulau Tidung terbakar, Ahad (1/1) sekitar pukul 08.45 WIB. Kapal yang sedianya menuju Pulau Tidung tersebut terbakar usai bertolak dari dermaga Kaliadem, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara sekitar pukul 08.00 WIB. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan adanya korsleting aki sehingga terjadi ledakan dan merambat ke mesin kapal.
Data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta yang dikutip Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 194 korban dinyatakan selamat, 23 korban meninggal dunia, 17 korban luka-luka, dan 17 lainnya masih dinyatakan hilang.
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, saat meninjau para korban mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya kebakaran.
“Pihak Polda akan melakukan penyelidikan terkait manivest data penumpang. Sementara itu, ke depan kami akan mengorganisir kembali sistem transportasi penumpang dari dan menuju Kepulauan Seribu,” katanya dalam keterangan tertulisnyaa, Ahad, (1/1).
Terkait pertolongan bagi para korban, Sumarsono menginstruksikan agar pertolongan segera diberikan berkoordinasi dengan BPJS kesehatan untuk pembiayaan. “Pertolongan segera diberikan, administrasi mengikuti kemudian, yang paling penting bagaimana korban segera memeroleh pertolongan,” ujarnya.
Sementara itu, petugas gabungan yang terdiri dari Basarnas, kepolisian, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) serta Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta masih melakukan evakuasi terhadap para penumpang kapal yang dinahkodai Muhammad Nali dengan lima orang ABK tersebut. “Para korban selamat dan luka-luka sebagian besar dilarikan ke Rumah Sakit Atmajaya Pluit. Sementara itu, dari 23 korban meninggal dunia, baru tiga yang berhasil teridentifikasi, atas nama Jeksen Wilhelmus, Ir. Masduki, dan Eli Eliya. Sebanyak 20 korban meninggal lainnya masih dalam proses evakuasi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (1/1) siang.
Data yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan hingga Ahad sore menyebutkan, para korban dilarikan ke tiga rumah sakit, yakni Rumah Sakit Atmajaya Pluit, Rumah Sakit Pluit, dan Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk. Adapun data para korban sebagai berikut:
Korban di RS. Atmajaya Pluit:
1. Ny. Sari, 42 tahun, Puri Pamulang, Tangerang Selatan, dirujuk ke RSCM
2. Ny. Yukchen, 65 tahun, Green Bay, pulang paksa
3. An. Fernando Gabriel, 1 tahun, Green Bay, rujuk RSPAD
4. An. Putra Aron, 10 bulan, Komp. Kopo Permai, Bandung, rujuk RSPAD
5. Ny. Irna Wirnatin, 49 tahun, Bandung, rujuk RS Pertamina
6. Tn. Iwan Ridwansyah, 26 tahun, Cikarang, pulang
7. Nn. Laras Melariana, 16 tahun, Bekasi, rujuk RSCM
8. An. Rifa Riskiawan, 7 tahun, Pamulang, pulang
9. Ny. Mutiara, 57 tahun, Bintaro, rujuk RS Budi Asih
10. Tn adi Syarifudin, 25 tahun, Jl. Anyar, Bogor, rujuk RSCM
11. Ny. Fitria, 20 tahun, Kamp. Anyar, pulang
12. Ny. Muliana, 57 tahun, Bintaro, pulang
13. Nn. Ayu Purwanti, 21 tahun, Pangandaran, pulang
14. Ny. Reti Shelia, 31 tahun, pulang
15. Ny. Neneng Reni, 42 tahun, Bekasi, rujuk RS Budi Asih
16. Tn. Visnu Ramadhan, 24 tahun, Bogor, pulang
17. Ny. Ika Jatinikasari, 52 tahun, pulang
18. Ny. Maria Bernedeta, 22 tahun, Perum Graha Indah, Bogor, pulang
19. Ny. Yuliani, 33 tahun, Apartemen Baywalk, pulang
20. Tn. Budiman, 41 tahun, Rawa Kepa, pulang
21. Tn. Jackson, 40 tahun, Pondok Aren, meninggal
22. Ny. Eli Aliyah, 43 tahun, Cibinong, Bogor, meninggal
RS Pluit
1.Tn. Sumardi, 35 tahun, diagnosa Multiple Combustio Grade I - II 15 persen, dirawat
2. Nn. Andita Julia, 18 tahun, diagnosa observasi dyspnoe, pulang
3. An. Muhammad Haykan, 1 tahun, diagnosa Pneumonia Aspirasi
4. Tn. Rudi 30 tahun, diagnosa dyspnoe
5. Ny. Fency, 43 tahun, diagnosa Combustio Grade I - II 5 %, pulang
RS Pantai Indah Kapuk
1. Nn.Yeni Oktaviani, 20 th. Korban melompat ke laut dan terserang acute panic attack, pulang.