Sabtu 31 Dec 2016 15:52 WIB

Jokowi Jadi Pemimpin Terbaik Asia-Australia 2016

Joko Widodo
Foto: EPA/Mast Irham
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016 versi Bloomberg. Berdasarkan data dari Bloomberg, Jokowi merupakan satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai, yaitu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun), dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Data tersebut juga menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya yang memiliki ukuran ekonomi setara atau lebih besar, prestasi Jokowi masih menonjol daripada lainnya. Malaysia dan Filipina yang nilai tukarnya negatif sebesar 4,26 persen dan 5,29 persen.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye memiliki catatan merah untuk semua aspek. Fakta tersebut didukung dari data bahwa, nilai tukar won menurun sebesar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik padanya hanya sebesar 4 persen yang menyebabkan Geun Hye dipaksa untuk mengundurkan diri.

Jokowi telah menekankan otoritasnya kepada lembaga-lembaga politik selama 2016, dengan menggabungkan kepemimpinan dan kepiawaian politiknya, dengan data bahwa ia mengendalikan dua per tiga kursi di parlemen. Program keberhasilan tax amnesty juga mampu membiayai program pembangunan infrastrukturnya.

Dari keseluruhan pemimpin yang dinilai oleh Bloomberg yaitu delapan pemimpin negara, Jokowi satu-satunya pemimpin dunia yang memiliki semua indikator positif untuk tiga kategori yaitu fluktuasi kurs, pertumbuhan ekonomi dan rating penerimaan publik.

Sementara itu, penerimaan publik paling tinggi dimiliki oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan rating 83 persen. Ia juga mendapatkan nilai 7,1 persen dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, namun dalam nilai tukar mata uang Peso menurun drastis 5, 29 persen atau mendapat rapor merah.

Pertukaran nilai mata uang paling rendah dimiliki oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping yang menurut data telah turun sebesar minus 6,63 persen, paling rendah diantara yang lain.

Kedelapan pemimpin tersebut yang didata oleh Bloomberg adalah Presiden Cina XI Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (disebutkan tanpa berurutan peringkat).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement