Jumat 30 Dec 2016 23:52 WIB

Penjual Terompet Tahun Baru Raup Untung Besar

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedagang membawa terompet saat akan dijual di pasar Asemka, Jakarta, Jumat (30\12).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pedagang membawa terompet saat akan dijual di pasar Asemka, Jakarta, Jumat (30\12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penjual terompet tahun baru di kawasan Kota Tua mengaku mendapatka untung besar pada H-1 malam pergantian tahun 2017. Salah satunya adalah Asep (31 tahun) yang mengaku mendapatkan laba Rp 500 ribu dalam satu hari.

Asep mengatakan, ia mengambil untung Rp 5.000 untuk satu terompet. "Kalau di malam tahun baru, keuntungan biasanya di atas Rp 500 ribu," ujarnya saat ditemui di lapaknya di kawasan Kota Tua, Jumat (30/12).

Ia mengaku kerepotan lantaran banyak orang yang datang membeli dagangannya. "Keteteran. Apalagi kalau malam tahun baru, udah kayak jualan kacang, cepet lakunya."

Rata-rata, kata Asep, pembelinya adalah anak-anak. Meski ada juga remaja dan dewasa yang membeli dagangannya. Guna memudahkan penjualan barang dagangannya, di malam tahun baru biasanya Asep membagi tugas dengan istrinya. "Kalau malam tahun baru, saya di HI (Hotel Indonesia), istri tetep di Kota Tua," kata dia menjelaskan.

Jenis terompet yang Asep jual juga bervariasi. Terompet model naga dibanderol Rp 20 ribu, jenis gading Rp 25 ribu dan gas Rp 45 ribu. Asep juga menjual pernak-pernik lain seperti bando dengan tanduk yang menyala menggunakan lampu, dan boneka.

Asep menjelaskan, ia memperoleh terompet-terompet yang ia jual dari toko produksi terompet di Cirebon dan Asemka. "Kalau terompet gas dari Asemka, kalau yang naga dan gading dari Cirebon," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement