Kamis 29 Dec 2016 19:18 WIB

Tukang Becak Solo Terganggu Ojek Daring

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
tukang becak
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
tukang becak

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ratusan tukang becak dan ojek pangkalan mendatangi Balai Kota Solo pada Kamis (29/12) siang. Mereka menuntut Pemkot Solo mengambil sikap tegas terkait keberadaan ojek daring yang saat ini makin marak beroperasi di Solo. Efek keberadaan ojek daring dirasakan tukang becak dan ojek pangkalan telah mengurangi pendapatan mereka sehari-hari.

Ketua Forum Komunikasi Becak Kota Solo, Sardi Ahmad berharap, Pemkot Solo tak menutup mata dengan keberadaan ojek daring. Terlebih, kata dia, ojek daring di Solo tak memiliki izin. Anehnya, kata dia, ojek daring hingga saat ini bebas beroperasi.

Pihaknya menyatakan jika dalam waktu dekat Pemkot tak mengambil sikap tegas terhadap keberadaan ojek daring, maka tukang becak dan ojek pangkalan di Solo akan melakukan aksi sweeping.

“Kalau setengah bulan ini tak ada tindakan dari pemerintah, kami akan sweeping (ojek daring). Keberadaan mereka ini (ojek daring) akan menyingkirkan becak, bukan saja soal mata pencaharian warga Solo tapi juga kelestarian budaya transportasi di kota ini,” jelas Sardi disela-sela melakukan orasi di depan Balai Kota Solo.

Lebih lanjut, kata dia, keberadaan becak di Solo selama ini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah. Padahal, becak telah menjadi ciri khas transportasi kebanggaan bagi warga Solo. Terlebih becak dapat menarik minat bagi para wisatawan yang ingin mengelilingi kota Solo. Dengan hadirnya ojek daring, kata dia, perlahan akan menyingkirkan keberadaan becak.

Mewakili tukang becak dan ojek pangkalan, Sardi meminta Pemkot Solo untuk melarang operasi ojek daring di kota Solo. Selain itu mendesak Pemkot Solo agar membuat peraturan daerah yang melindungi keberadaan transportasi tradisional seperti becak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement