Kamis 29 Dec 2016 16:42 WIB

DPD: Kasus Dugaan 'Pilot Mabuk' Harus Disikapi Secara Tegas

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Dailami Firdaus
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Dailami Firdaus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite 2 DPD RI, Dailami Firdaus meminta kasus dugaan 'pilot mabuk' pada penerbangan Citilink QC 800 Surabaya-Jakarta disikapi secara serius. Ia menilai hal itu perlu ditindaklanjuti dalam rangka pembenahan kualitas penerbangan di Indonesia.

Insiden yang terjadi pada tanggal 28 Desember lalu, mengambarkan bagaimana kondisi didalam pesawat tersebut. Kejadian tersebut diawali saat pilot yang berbicara dengan tidak jelas ketika welcome announcement dan mengulangi beberapa kata-kata yang menurut penuturan penumpang, hal itu sangat tidak lazim.

Akibatnya para penumpang memprotes dan meminta menganti pilot. Mereka khawatir kondisi pilot dalam keadaan tidak layak untuk menerbangkan pesawat dan dapat membahayakan keselamatan para penumpang.

''Jelas ini menjadi tamparan bagi sistem transportasi kita, terutama transportasi udara,'' katanya dalam keterangan persnya, Kamis (29/12).

Menurutnya profesionalisme harus menjadi hal yang sangat penting. Namun, dengan insiden ini jelas memperlihatkan bila peningkatan mutu itu hanya sebatas lips service saja. Terlepas banyaknya opini yang berkembang, dia meminta agar pihak maskapai dan pihak-pihak terkait agar memberikan informasi yang sebenar-benarnya dan utuh, jangan ditutup-tutupi.

''Kalau memang ada kesalahan harus dijelaskan secara transparan kepada masyarakat,'' ujar Anggota DPD RI asal Jakarta itu.

(Baca juga: Citilink akan Panggil Pilot yang Diduga Mabuk Sebelum Terbang)

Dailami menjelaskan transportasi udara sangat penting, terutama disaat momen-momen besar seperti sekarang ini. Menjelang tahun baru, pengguna jasa transportasi udara selalu mengalami peningkatan.

Pihak Citilink, lanjutnya, harus tegas dalam menyikapi kasus ini, karena ini menyangkut nyawa orang. Jangan sampai terjadi seolah-olah ada pembenaran dan melindungi oknum pilot tersebut.

''Pihak Kementerian Perhubungan pun harus tegas, apalagi Citilink ini adalah anak perusahaan dari Garuda yang notabenenya adalah perusahaan maskapai pemerintah. Kita Jangan anggap remeh insiden ini,'' tegasnya.

(Baca juga: Kemenhub Minta Tes Kesehatan Pilot Citilink Diulang)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement