REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Masyarakat Bima, NTB mulai membersihkan rumah mereka yang terednam air akibat banjir besar pekan lalu. Salah seorang warga Bima, Sugeng Katimindria mengatakan, dia dan anggota keluarganya mulai membersihkan rumah mereka, agar segera bisa ditempati.
"Para tetanga kami juga melakukan hal yang sama. Bersih-bersih, karena ingin segera menempati rumahnya," kata Sugeng yang tinggal di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Bima.
Kepada Republika.co.id, Rabu (28/12), Sugeng mengatakan, banjir yang terjadi di Bima pekan lalu, telah melumpuhkan kehidupan ekonomi dan bisnis di kota itu. Wilayah Kelurahan Tanjung yang juga menjadi salah satu pusat bisnis di Bima, tenggelam hingga empat meter
"Banyak pemilik toko yang barang-barangnya tidak bisa dijual lagi akobat terendam air. Padahal mereka baru saja mendatangkan barang untuk stok toko," katanya.
Mantan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bima itu berharap, kondisi di Bima bisa segera teratasi. Kunjungan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, serat Mensos Khofifah Indar Parawansa, diharapkan lebih memberikan perhatian kepada pembangunan infrastruktur yang rusak di Bima.
"Harapan kami infrastruktur bisa segera diperbaiki, agar kegiatan bisnis bisa normal kembali," katanya.
Baca juga, Ratusan Ton Beras Bulog Bima Terendam Banjir.