Rabu 28 Dec 2016 14:12 WIB

Wapres Harap Pemulihan Bima Dipercepat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang laki-laki mencari barangnya yang masih bisa dipakai pasca terjadi banjir bandang susulan di Kota Bima, NTB, Sabtu (24/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Seorang laki-laki mencari barangnya yang masih bisa dipakai pasca terjadi banjir bandang susulan di Kota Bima, NTB, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) meninjau lokasi bencana banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (28/12). Dalam peninjauannya ia menginstruksikan pemulihan di Bima dan wilayah yang terdampak banjir bandang dipercepat.

"Makin cepat makin baik dalam penanganan bencana banjir. Makin lama biaya akan makin besar dan timbul penyakit karena sampah dan lumpur. Juga makin keras endapan lumpurnya dan susah dibersihkan," kata Wapres dalam keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (28/12).

Wapres juga memberikan arahan agar sumur-sumur warga yang kotor segera dikuras dengan pompa air. Percepatan pembersihan sampah yang terbawa banjir dan perbaikan infrastruktur. Untuk itu keterlibatan masyarakat sangat penting

"Pemda perlu menyiapkan Perda  yang isinya bahwa selokan di depan rumah adalah tanggung jawab  pemilik rumah dan harus dibersihkan. Pembangunan selokan yang terbuat dari beton perlu dilengkapi tutup yang mudah dibuka untuk pembersihan," kata dia.

Ke depan Wapres meminta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup harus membuat peraturan mengenai pembukaan lahan hutan di Kota Bima. Apapun yang dilakukan penanganan bencana, bila di hulunya tidak diperbaiki maka setiap tahun akan terus banjir. Langkah-langkah tersebut perlu segera dilaksanakan agar banjir seperti ini tidak terulang lagi.

Dalam pertemuan di Posko Tanggap Darurat, Kepala BNPB dan Wali Kota Bima menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemda, relawan, dunia usaha dan masyarakat selama tanggap darurat.

Wapres juga menginstruksikan perlunya program perbaikan jangka pendek, menengah dan panjang agar penanganan bagi masyarakat yang terkena bencana dapat dilakukan dengan baik. Ke depan wilayah rawan longsor dapat ditanami pohon bambu karena lebih efisien dan kuat menahan longsor.

Selanjutnya JK juga mengunjungi Rumah Sakit Lapangan Mabes TNI di Convention Hall, kemudian mengunjungi Pos Pengungsi di Masjid Sultan Salahudin dan mengunjungi daerah terdampak banjir di sekitarnya.

Wapres mengapresiasi penanganan bencana yang telah dilakukan oleh BNPB, Pemda, gabungan berbagai instansi serta ormas dan organisasi kemanusiaan. Dalam kunjungan ini Wapres didampingi oleh Kepala BNPB, Menteri Sosial, Wakil Ketua DPD RI, Dirjen SDA Kemen PUPR, Dirjen Bina Marga Kemen PUPR, Gubernur NTB, Korem NTB, Dandim Bima, Dandim Dompu, Walikota Bima, Bupati Bima dan Bupati Dompu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement