REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem angkat bicara setelah adanya kabar sejumlah kader mereka melanggar aturan partai. Yaitu mendeklrasikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menegaskan mereka yang mendeklarasikan dukungannya kepada Nasdem bukan lagi kader partai. Sebab mereka sudah dinonaktifkan sebagai kader. Apalagi mereka adalah kader-kader yang bermasalah sehingga mereka diberhentikan dari kepengurusan partai. Irma menegaskan Nasdem telah memberikan dukungan kepada pasangan Cagub Ahok dan Cawagub Djarot. Nasdem tidak akan mengubah arah dukungan tersebut.
"Konyol itu berita gak benar. Itu orang-orang yang sudah diberhentikan dari partai. Mereka memang kader bermasalah dan sudah dinonaktifkan dari Nasdem," tegasnya, Selasa (27/12).
Selain itu kata anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, mereka juga tidak berhak mengatasnamakan NasDem. Apalagi dalam deklarasinya mereka menyebutkan Nasdem se-Jakarta Timur. Tentu saja Irma menganggap hal ini sebagai sesuatu yang berlebihan. Menurutnya sebenarnya mereka mengatasnamakan pribadi bukan partai.
"Boleh-boleh saja mereka mengatasnamakan partai tapi faktanya mereka bukan kader Nasdem," ujarnya.
Sebab bagaimanapun juga Nasdem memiliki aturan yang sudah jelas soal dukungan pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017 mendatang. Pada ajang Pilkada tersebut, Nasdem secara jelas memberikan dukungannya kepada pasangan Ahok dan Djarot. Maka dengan demikian, tidak diperbolehkan seorang kader memberikan dukungan kepada pasangan calon selain kepada Ahok dan Djarot.
"Sudah jelas memberikan dukungan sepenuh pada Ahok Djarot, tidak boleh memberikan dukungan kepada pasangan lain," ucapnya.
Sebelumnya sekitar 100 orang lebih kader dan pengurus DPC Partai Nasdem se-Jakarta Timur, mendeklarasikan dukungannya kepadaAnies-Sandiaga, pada Selasa (27/12). Pembacaan deklarasi dukungan, diwakili oleh Ketua Nasdem DPC Jatinegara Saefudin. Saefudin menerangkan bahwa dukungan ini muncul karena aspirasi dari seluruh kader Nasdem di Jakarta Timur.