REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan saat ini Aceh menjadi penghasil kopi terbesar di Indonesia. Meski demikian, Heryawan mengaku siap menyalip Aceh menjadi provinsi penghasil kopi terbesar.
"Sekarang masih Aceh yang menjadi penghasil kopi terbanyak di Indonesia. Targetnya dua hingga tiga tahun ke depan, penghasil kopi terbanyak ialah Jabar," kata Heryawan usai memberikan dua juta bibit kopi ke petani di Gedung Pakuan, Selasa (27/12).
Heryawan mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terus berupaya meningkatkan produksi kopi asli Jawa Barat yang disebut Java Preanger. Sejak 2014, pihaknya telah menyalurkan bibit kopi ke petani-petani lokal di daerah.
Pemprov pun disebutnya menargetkan pemberian 10 juta bibit kopi hingga 2017. Upaya ini juga diperkuat dengan target dari Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar yang menargetkan pemaksimalan lahan kopi hingga 200.000 hektar. Sehingga akan menjadikan Jawa Barat khususnya Kopi Java Preanger menjadi produsen terbesar kopi bercita rasa tinggi di dunia.
Pria yang akrab disapa Aher ini pun mengatakan dengan upaya peningkatan produksi kopi ini juga akan berdampak pada kesejahteraan para petani kopi yang selama ini sering dikeluhkan oleh biaya produksi yang tinggi serta hasil yang kurang memuaskan dari fluktuaktifnya harga pasar.
"Maka diperlukan peningkatan produksi hasil kopi, penggunaan benih unggul dan bersertifikat, kemudian tridaya teknis, lalu dengan pemberian sarana pupuk yag tepat, serta penerapan managemen usaha kopi yang baik," ucapnya.
Heryawan mengatakan saat ini kopi asal Jabar telah sukses menggebrak dunia sebagai produsen kopi bercita rasa tinggi. Hal itu bukan tanpa bukti, kopi jenis arabika asal Jabar sukses menjadi jawara saat acara Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, pada April 2016 lalu.
Berdasarkan 74 sampel dalam kontes Berkeley internasional, terpilih 20 besar sampel berskor tertinggi. Enam di antaranya, sambung Aher, hasil petani kopi di Jabar terdiri Gunung Puntang (juara pertama), Mekar Wangi (peringkat kedua), Malabar Honey (peringkat keempat), Java Cibeber (posisi ke-9), West Java Pasundan Honey (posisi ke-11) dan Andungsari (posisi ke-17).