REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemkab Pekalongan terus berupaya menggenjot adanya investasi di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan kawasan industri seluas 1.600 hektare.
"Mudah-mudahan, ke depannya bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya di daerah kami," kata Bupati Asip Kholbihi, Selasa (27/12).
Dia menyebutkan, dari berbagai aspek lain, wilayah Kabupaten Pekalongan juga memiliki nilai yang lebih kompetitif dalam menarik investasi. Antara lain karena harga lahan yang relatif lebih murah dari daerah lain, ketersediaan tenaga kerja dengan SDM yang memadai, Upah Minimim Kabupaten (UMK) yang lebih kompetitif, jaminan suplai bahan baku dari industri lokal, jaminan stabilitas keamanan, serta berbagai pilihan akses transportasi.
Asip juga menyebutkan, beberapa perusahaan asing sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi di Kabupaten Pekalongan. Antara lain, perusahaan asing dari Korea Selatan.
"Beberapa waktu lalu kita menerima rombongan calon investor dari Korea Selatan. Kedatangan mereka ini dalam rangka mengembangkan kawasan industri untuk usaha di kawasan industri di wilayah Kecamatan Siwalan," kata dia.
Salah satu perusahaan yang berminat berinvestasi, adalah perusahaan Han Tec yang bergerak di bidang industri pengolahan bulu dan tulang ayam dan pengembangan industri makanan olahan ikan dan palet ikan”tandasnya
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Han Tech, Kim Dong Hoo mengungkapkan bahwa perusahaannya berencana untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai 10,7 juta dolar AS. Investasi ini akan dibagi dalam tiga tahap, dimana tahap pertama senilai 1,3 juta dolar AS, tahap kedua sebanyak 1,5 juta dolar AS, dan tahap ketiga sebesar 6,2 juta dolar AS.
Salah satu yang saat ini sedang disurvey perusahaannya, adalah Kabupaten Pekalongan. Kim Dong Hoo menyatakan minatnya mengembangkan investasi di Kabupaten Pekalongan, namun masih akan melihat kemampuan lokal dalam memenuhi kebutuhan baku investasinya.