REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Akhir pekan lalu di dunia maya santer berembus kabar adanya seorang anak yang dilarang berjilbab ketika menjadi peserta pertandingan karate. Dalam Magetan Cup yang diselenggarakan pada Rabu (23/12), seorang peserta bernama Auliya batal bertanding lantaran tak mau melepas jilbabnya.
Berdasarkan penelusuran Republika, mencuatnya kabar ini berawal dari sebuah akun Facebook bernama Janan Farisi. Berikut isi status dalam akun Janan Farisi yang diposting pada Kamis (24/12):
HAMPIR AKU TAK PERCAYA ADA DI NEGERI MAYORITAS MUSLIM
Kemarin, 23 Desember menjadi hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh santriwati SMP IT Harapan Umat Ngawi. Hari itu adalah hari kejuaraan karate se-Jatim yang diselenggarakan di GOR Magetan. Auliya nama santriwati itu. Siang malam ia berlatih sekuat tenaga. Berangkat latihan pagi pagi sekali, lalu pulang menjelang dzuhur. Istirahat sejenak lalu pergi latihan lagi, dan baru kembali pulang jam setengah sembilan malam. Setiap hari. Dia berharap, tanggal 23 kemarin bisa menjadi sejarah yang akan mengukir namanya dalam jajaran juara karate. Namun saat hari itu tiba, saat ia sudah bertanding dengan seragam karate gagahnya, seorang juri menyuruhnya melepas JILBAB nya. Ia tak dibolehkan mengikuti pertandingan dengan jilbabnya. Tersentaklah ia. Bergejolak pertandingan yang sangat hebat di dalam hatinya. Bertanding mengejar mimpi atau mempertahankan JILBAB nya, Izzah ke-Islaman nya... Latihan gigihnya selama ini... Impiannya... Akankah menguap begitu saja...
Peserta yang lain, yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas JILBAB nya satu persatu... Tapi anak itu... Perlahan, dengan air mata menggenak di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan. Ia telah memenangkan pertandingannya, pertandingan mempertahankan izzatul Islam...
Aku yang merekam semua itu dengan mata kepalaku, hampir tak percaya. Sebelumnya aku hanya mendengar ini dari berita. Tapi kali ini, hadir dengan nyata di depan mata. Ini negeri mayoritas Muslim! Ada apa dengan JILBAB?
Kawan2...yang beramanah menjadi Pendidik... Mari tanamkan IZZAH ISLAM sedalam dalamnya dalam hati anak2 kita. Hingga esok lagi, tak ada lagi seorang muslim yang menjual izzahnya demi sekeping medali...
#auliyahebat
#smpitharumjuara
Republika mencoba menghubungi Janan melalui Facebooknya untuk memperoleh info lebih lanjut. Namun hingga Selasa (27/12) pagi yang bersangkutan belum memberikan respons. Ketika berita ini ditulis, status Janan sudah dibagikan 4.200 kali dan memperoleh 1.900 komentar. (christiyaningsih)