Senin 26 Dec 2016 15:14 WIB

Kasus DBD di Cilacap Melonjak Signifikan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Musim kemarau basah dan curah hujan yang tinggi selama musim penghujan di akhir tahun, menyebabkan jumlah kasus DBD di Kabupaten Cilacap sepanjang tahun 2016 mengalami lonjakan signifikan. Hingga menjelang akhir 2016 ini, jumlah kasus DBD (Deman Berdarah Dengue) tercatat mencapai 1.240 kasus. Dari jumlah kasus sebanyak itu, 13 penderita di antaranya meninggal dunia.

Kasi Pemberantasan Penyakit Wabah dan Bencana pada Dinas Kesehatan Cilacap Kuswantoro, menyebutkan jumlah kasus DBD tahun 2016 memang melonjak cukup tinggi dibanding 2015. ''Ada tambahan sebanyak 180 kasus. Tahun 2015, jumlah kasus DBD hanya sebanyak 1.057. Namun tahun 2016 melonjak menjadi 1.240 kasus,'' ujarnya, Senin (26/12).

Meski demikian, untuk jumlah korban meninggal, menurutnya meningkat tidak terlalu banyak. Bila pada 2015, penderita yang meninggal tercatat 12 orang. Maka pada 2016 hanya bertambah satu menjadi 13 orang.

Dia menyebutkan, melonjaknya kasus DBD di Kabupaten Cilacap, lebih banyak dipicu oleh faktor cuaca dimana pada 2016 kondisi cuaca didominasi curah hujan yang tinggi.

''Hujan yang lebih sering turun menyebabkan nyamuk aedes aegypti yang menjadi vektor pembawa virus DBD, mudah berkembang biak. Terlebih di lingkungan yang banyak genangan air dari barang-barang bekas yang dibuang sembarangan,'' ujarnya.

 

Untuk itu, kata dia, penyumbang terbesar kasus DBD ini, justru dari wilayah Kota Cilacap antara lain, wilayah Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap Selatan dan Cilacap Utara. ''Kecamatan Cilacap Tengah menjadi penyumbang tertinggi kasus DBD,'' ujarnya.

Menurutnya, tingginya kasus DBD di wilayah kecamatan ini, bukan saja disebabkan oleh kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Namun juga disebabkan tingginya mobilitas penduduk di wilayah tersebut, sehingga memungkinan mereka tertular dari daerah lain.

Dalam upaya menekan peningkatan kasus DBD, Kusworo mengaku, pihaknya sebenarnya sudah berupaya menggiatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak. Namun dia mengaku gerakan ini masih belum terlalu efektif.

Meski demikian dia menyebutkan, jumlah jumlah penderita DBD sejak beberapa hari terakhir sudah mulai mereda. Berdasarkan data yang diterima dari berbagai RS di wilayah Kabupaten Cilacap, jumlah penderita yang dirawat di berbagai RS sudah mulai mengalami penurunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement